Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kukuhkan Pengurus Pusat JMSI, Bamsoet Ingatkan Bahaya Hoax Soal Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 25 November 2020, 19:25 WIB
Kukuhkan Pengurus Pusat JMSI, Bamsoet Ingatkan Bahaya Hoax Soal Covid-19
Dari kanan ke kiri: Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Bambang Soesatyo/Repro
rmol news logo Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan bahaya kabar bohong atau hoax mengenai pendemi Covid-19 usai mengukuhan Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Sosok yang kerap disapa Bamsoet ini menaruh harapan besar kepada JMSI untuk hadir sebagai entitas pers yang bisa memberantas hoax menganai virus asal Wuhan, China tersebut.

Karena menurutnya, JMSI akan semakin melengkapi berbagai entitas kelembagaan pers yang telah lahir sebelumnya. Seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

“JMSI yang dideklarasikan pada 8 Februari 2020 di Banjarmasin, lahir dari keinginan kuat para pengelola media siber di berbagai daerah untuk membangun ekosistem pers yang sehat dan profesional," ujar Bamsoet dalam sambutannya dalam acara yang digelar di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).

"Tujuan dan niat mulia tersebut patut didukung oleh segenap pemangku kepentingan, terutama para insan pers," sambungnya.

Mantan Ketua DPR ini juga menyebutkan, pers yang sehat akan menyajikan informasi secara akurat, objektif, dan berimbang. Hal itu akhirnya akan memberikan informasi yang baik kepada masyarakat.

“Hadirnya pemberitaan yang sehat juga dapat menjadi penyeimbang sekaligus filter atas masih maraknya informasi menyesatkan yang begitu mudah tersebar melalui berbagai platform media sosial. Baik yang bersifat mis-informasi, dis-informasi, maupun mal-informasi," tuturnya.

Bamsoet mengutip data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), yang mencatat hingga 20 Oktober lalu terdapat 2.020 konten ‘infodemik, yaitu informasi menyesatkan/hoax terkait pandemi Covid-19, yang beredar di media sosial.

"Sedemikian berbahayanya infodemik tersebut, hingga membuat Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, memberi peringatan keras," imbuhnya.

Bahkan menurut Politisi Partai Golkar ini, Infodemik bisa lebih berbahaya dari virus Covid-19 itu sendiri. Karena, informasi menyesatkan yang demikian cepat menyebar, menjadikan publik kesulitan mengidentifikasi hal yang benar dan yang salah.

"Sehingga menyikapi dan menindaklanjuti informasi tersebut dengan cara yang juga salah," tandas Bamsoet.

Lebih lanjut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyinggung dampai pandemi Covid-19 terhadap dunia jurnalisme. Di mana, intinya ada dipersoalan roda ekonomi dan bisnis media, yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan jurnalis.

“Dengan berbagai keterbatasan gerak dan berbagai tantangan yang dihadapi, saya sangat berharap insan media tetap mengedepankan profesionalisme, menyajikan muatan pemberitaan yang mencerdaskan, dan memprioritaskan kepentingan publik,” demikian Bambang Soesatyo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA