Menurut ahli epidemiologi dan biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono, kenaikan tersebut bukan disebabkan karena libur panjang ataupun kerumunan.
"Tren kenaikan kasus di DKI Jakarta, juga terjadi di wilayah lain itu dampak dari mobilitas penduduk yanaag masif pada liburan panjang cuti bersama, bukan kerumunan," jelas Pandu melalui akun twitter miliknya, Minggu (22/11).
Menurut Pandu, untuk bisa mengetahui peningkatan kasus baru diperlukan waktu beberapa hari. Sehingga yang harus dilakukan adalah mencegah adanya kerumunan massa.
"Bukan membiarkan, lalu saling menyalahkan," pungkas Pandu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: