Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sepekan Ke Depan, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Dan Dampak Yang Ditimbulkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 21 November 2020, 11:56 WIB
Sepekan Ke Depan, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Dan Dampak Yang Ditimbulkan
Hujan lebat/Net
rmol news logo Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam periode sepekan ke depan (21-26 November) potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar provinsi di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es dan lain-lain.

"Serta dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin, ujar Guswanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11).

Masyarakat diminta untuk memantau informasi cuaca terkini melalui layanan informasi cuaca 24 jam yang dimiliki BMKG, yaitu website www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, aplikasi Info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat terjadi di seluruh provinsi di Pulau Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung), Pulau Jawa (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur), dan Pulau Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan).

Terjadi juga di sejumlah wilayah di Pulau Sulawesi yaitu Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan serta wilayah timur Indonesia yaitu Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dijelaskan Guswanto, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Aceh, di Hindia barat Bengkulu, dan di Selat Karimata yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan utara Aceh, dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, serta dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.

"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," jelasnya dalam keterangan Humas BMKG.

Dari hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah," pungkas Guswanto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA