Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Begal Sepeda Masih Marak, Komunitas B2W Minta Pemerintah Bentuk Badan Keselamatan Lalu Lintas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 15 November 2020, 04:55 WIB
Begal Sepeda Masih Marak, Komunitas B2W Minta Pemerintah Bentuk Badan Keselamatan Lalu Lintas
Ilustrasi/Net
rmol news logo Aksi kejahatan begal sepeda di Jakarta kian meresahkan. Sebab, korban-korban masih terus berjatuhan. Kerugian materi dan luka-luka dialami oleh para pesepeda yang dibegal.

Umumnya, para penjahat mengincar pesepeda yang menggowes sendiri atau yang sedang terpisah dari rombongan.

Penjahat mengincar barang berharga milik pesepeda seperti ponsel. Korban mulai dari warga biasa, artis, hingga perwira TNI.

Terakhir, Kolonel TNI Ridwan Gultom menjadi korban pembegalan pada Sabtu pagi (14/11). Pelakunya berjumlah dua orang yang berboncengan satu sepeda motor.

Menanggapi hal tersebut Ketua Komunitas Bike to Work (B2W), Poetoet Soedarjanto mengatakan, Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia membutuhkan jalur sepeda yang ramah.

Menurutnya, jalan raya bukan hanya diperuntukkan bagi pengendara kendaraan bermotor tapi juga bagi masyarakat yang berada di sekitarnya seperti pejalan kaki dan pesepeda.

"Kami sampaikan bagaimana kita bisa membuat bersama-sama, gotong royong membuat kota ini ramah untuk manusia bukan mesin," kata Poetoet saat dihubungi Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (14/11).

Soal keselamatan pesepeda dan pengguna jalan lainnnya saat beraktivitas di jalan raya, Poetoet mengusulkan agar dibentuk badan khusus keselamatan lalu lintas.

"Khusus narkoba sudah ada BNN, bencana ada BNPB. Nah soal keselamatan lalu lintas kan belum ada," katanya.

Soal pencegahan begal sepeda, Poetoet mengungkapkan, jika bersepeda sebagai olahraga atau berekreasi, tentu pengguna sepeda bisa memilih jalan yang aman serta waktu yang tepat.

Ia lantas memberikan tips demi keamanan agar pesepeda jangan menunjukkan barang berharga serta pastikan untuk tidak bersepeda sendirian.

"Jangan menunjukkan kita membawa sesuatu benda yang berharga. Kalaupun kita membawa, ya pintar-pintar kita menyembunyikan. Yang kedua adalah mungkin kita cari teman untuk berangkat pulang pergi kantor," ujarnya.

Poetoet menambahkan, pilihan waktu bersepeda jadi sangat penting, khususnya bagi mereka yang menggunakan sepeda sebagai olahraga dan berekreasi.

"Kapan kita harus berolahraga dan berekreasi. Ya hindarkan dari jam-jam yang rawan," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA