Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kang Emil Lepas Ekspor Holtikultura Jawa Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 12 November 2020, 02:58 WIB
Kang Emil Lepas Ekspor Holtikultura Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lepas ekspor holtikultura/RMOLJabar
rmol news logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menggenjot ekspor produk unggulan pangan di masa pandemi Covid-19. Setelah ekspor ubi di September dan kopi pada Oktober lalu, kali ini Jabar mengekspor sayuran dan buah-buahan hingga tanaman hias seperti kaktus.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil secara langsung melepas ekspor komoditas sayuran tujuan Singapura di UPTD Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman Instalasi Margahayu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/11).

“Ekspor Jabar nomor satu se-Indonesia dan ekspor di bidang pangan hortikultura sepanjang 2020 kurang lebih sampai bulan lalu itu Rp 3 triliun, sehingga ini memberikan optimisme," ucap Emil, sapaan akrabnya, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Jabar menempati peringkat pertama provinsi pengekspor di Indonesia dengan nilai ekspor pada Januari-September 2020 mencapai Rp 19,11 miliar dolar Amerika Serikat atau 16,31 persen dari total ekspor Indonesia periode tersebut.

Selain ekspor sayuran oleh PT Momenta Agrikultural, beberapa pengekspor yang terlibat dalam ekspor hortikultura Jabar kali ini adalah CV Istana Bunga Kaktus, CV Ranata Nursery, PT Ratu Buah Bersaudara.

Selain itu, juga dari perorangan yaitu Ronggur Oloan Nasution berupa sayuran organik, tanaman hias kaktus dan philondendron, serta buah manggis dengan total nilai Rp 161,75 juta dengan tujuan tujuh negara.

Meski mampu melakukan ekspor di masa pandemi, kata Emil, bahwa hasil produk hortikultura di Jabar belum optimal.

Menurutnya, masih banyak lahan kosong di Jabar yang belum dimanfaatkan karena ketidaktahuan pemilik lahan tentang produk yang cocok untuk ditanam di lahan miliknya.

Untuk itu, pada agenda ini juga dirinya meminta agar Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar membuat forum offtaker yang bertujuan mengetahui produk pangan apa yang tengah laku dan dibutuhkan pasar.

“Nah, salah satu tugas pemerintah yang saya titipkan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura adalah membuat forum pembeli atau offtaker yang isinya ada pengekspor yang sudah tahu bagaimana menjual, apa yang laku,” jelasnya.

“Setelah itu, memperbesar jaringannya difasilitasi oleh kita, sehingga nanti terjadi hubungan ekonomi yang sangat baik. Tanah yang subur tetap ditanami tumbuhan, ekonomi meningkat untuk warga lokal, dan trader eksportir juga memperbesar pasarnya,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya akan mencanangkan program Petani Milenial di 2021. Hal itu menjadi upaya Jabar dalam menekan arus urbanisasi khususnya untuk generasi milenial yang ada di desa.

“Semoga Januari 2021 kita launching. Hasilnya dibeli dengan harga yang baik diawal dan terjadilah budaya baru, yakni kalau Anda anak muda tidak harus selalu hijrah ke kota, tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia,” demikian Emil. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA