Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sertifikat tanah di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/11).
"Tahun ini sebetulnya saya beri target 10 juta. Tapi saya tahu ini ada pandemi, ada hambatan di lapangan maupun di kantor. Oke, saya turunkan dari 10 juta menjadi 7 juta. Dan saya yakin insya Allah ini bisa tercapai," ujar Jokowi.
Khusus untuk sertifkat yang dilaksanakan hari ini, Jokowi menyerahkan 1 juta sertifkat kepada masyarakat di 201 kabupaten/kota di 31 provinsi.
Jumlah sertifikat yang diberikan tersebut, menurut Jokowi, terbilang banyak. Sebab sebelum-sebelumnya, pemerintah hanya memberikan 500 ribu sertifikat setiap tahunnya.
"Sebelum program PTSL (Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) ini, sebelum 2017, setiap tahun kita hanya mengeluarkan kurang lebih 500 ribu sertifikat se-Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta jajarannya untk bekerja lebih cepat lagi untuk merealisasi target keseluruhan dari pemberian sertifikat tanah ini. Yaitu sebanyak 126 juta penerima hingga 2024.
Sebab, jika target tang terealisasi pertahunnya hanya 500 ribu sertifikat, maka butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan target.
"Karena di tahun 2015 baru ada 46 juta sertifikat, jadi masih kurang 80 juta. Kalau setahun hanya 500 ribu, artinya nunggunya 160 tahun," demikian Joko Widodo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: