Debat Publik, Irman-Zunnun Janji Naikkan Anggaran Pendidikan Di Makassar Hingga 20 Persen

Salah satu hal yang akan dilakukan yakni dengan meningkatkan anggaran pendidikan yang saat ini baru dialokasikan sebesar 11 persen yang diakui masih jauh dari amanah undang-undang.

“Apa pun yang kita rencanakan kalau kita tidak menempatkan anggaran pendidikan di atas 20 persen, maka hasilnya akan sama saja. Ke depan kami akan naikkan anggaran pendidikan itu 20 persen,” Irman Yasin Limpo dalam debat publik bertema 'Pendidikan, Transportasi, Lingkungan, Toleransi, Sosial Budaya dan Keamanan' yang digelar di Jakarta, Sabtu malam (7/11).

Ia melanjutkan, hal yang harus dilakukan untuk menyukseskan pendidikan adalah pemenuhan 8 standar mutu pendidikan, yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

“Semua guru PAUD, SD, SMP dan SMA harus terkualifikasi sarjana. Kemudian pemerintah kota harus mendorong semua guru untuk memperoleh NUPTK berdasarkan SK Wali Kota, supaya mereka semua punya izin mengajar,” lanjutnya.

Dijelaskan, strategi penataan sektor pendidikan yakni harus berorientasi pada pendidikan karakter untuk menjadikan siswa memiliki perilaku yang baik dulu, baru menjadikan siswanya pintar.

“Orientasi pendidikan inilah yang harus dikedepankan di Kota Makassar dan kita optimis bisa wujudkan,” tegasnya.

Berkenaan dengan pandemi Covid-19, hal yang diutamakan oleh pemerintah adalah menjadikan anak sekolah sehat.

"Pendidikan itu bukan hanya guru atau sekolah, namun keselamatan paling penting dibanding mereka harus bersekolah di tempat yang pada umumnya,” sambung Irman.

Adapun visi yang diangkat pasangan IMUN yakni mewujudkan Makassar sebagai kota bermartabat, berdaya saing global, dan berbasis keseimbangan ekosistem.

Dari visi tersebut, misinya adalah mewujudkan SDM yang berkualitas, menyediakan akses pelayanan umum terjangkau dan berkualitas, memperkuat budaya-budaya luhur lokal dan menciptakan etos kerja berbasis kearifan lokal serta beberapa lainnya.