Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bupati Klungkung Apresiasi Aksi Damai Ratusan Warga Nusa Penida Di Monumen Puputan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 04 November 2020, 09:38 WIB
Bupati Klungkung Apresiasi Aksi Damai Ratusan Warga Nusa Penida Di Monumen Puputan
Aksi Ratusan Warga Nusa Penida Di Monumen Puputan/Net
rmol news logo Sejumlah masyarakat Nusa Penida menggelar aksi di depan Monumen Puputan Klungkung, Selasa (3/11). Mereka mengecam pernyataan dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Arya Wedakarna (AWK).

Koordinator aksi, I Wayan Sukla menjelaskan bahwa pihaknya menyuarakan mosi tidak percaya kepada AWK selaku anggota DPD RI Wakil Bali. Mereka juga mendesak kepada Badan Kehormatan untuk memberhentikan AWK dari keanggotaan DPD RI, serta mempolisikan AWK karena telah menghina simbol-simbol dan kepercayaan masyarakat Nusa Penida.

Massa yang berjumlah 300 orang dari kepulauan Nusa Penida ini datang dengan mengenakan atribut poleng. Mereka kemudian beraksi dan menyampaikan kecaman kepada AWK karena dianggap telah menyinggung kepercayaan masyarakat Nusa Penida.

Sebanyak 500 polisi dengan tiga mobil watercanon mengawal jalannya aksi ini.

Aksi ini pun mendapat apresiasi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Sebab, aksi yang bertempat di area sakral itu dilakukan dengan damai. Gelaran aksi yang damai itu juga sudah sesuai dengan pesan Suwirta dalam pertemuan di wantilan Pura Dalem Ped, Nusa Penida.

“Sebagai pemerintah daerah mengimbau jangan sampai menyakiti orang lain sehebat apapun kita dan berapa pun jumlah buku yang telah dibaca, berbicaralah sesuai kewenangan. Jangan menganggap diri hebat sehingga saat berbicara akan dapat menyakiti atau melukai perasaan orang lain," ujar Suwirta kepada wartawan, Rabu (4/11).

Di hadapan para pendemo, Suwirta berjanji bersama Kapolres dan Dandim Klungkung akan meneruskan apa yang menjadi tuntutan dalam orasi.

“Percayakan kepada kami tetapi terus saling mengingatkan. Agama dan keyakinan bukan untuk dikupas dan diungkit ungkit namun untuk dilakukan sebaik-baiknya. Karena jika agama dan keyakinan ini diungkit maka akan bisa menyebabkan luka bagi penganutnya," ujar Bupati asal Nusa Ceningan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA