Dia juga berjanji, untuk terus mempertanyakan realisasi setiap butir-butir perjanjian damai di Helsinki yang belum dipenuhi pemerintah Indonesia.
“InsyaAllah apa yang kita harapkan semua selesai. Yang terpenting kita tetap komitmen,†kata Mualem di sela-sela acara rapat pimpinan Partai Aceh di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (31/11).
Mualem mengatakan, hal itu telah dibicarakan bersama dengan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar kepada Presiden Joko Widodo.
Mualem mengatakan, Partai Aceh yang merupakan partai lokal dibentuk oleh bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka, meminta kepastian bentuk bendera Aceh yang diizinkan oleh Pemerintah Indonesia, seperti tertuang dalam Qanun 3/2013.
Mualem mengingatkan kepada seluruh kader Partai Aceh dalam memperjuangkan MoU Helsinki dibutuhkan pendirian teguh dan kekompakan agar tidak bergeser dari garis perjuangan.
“Ini tidak mudah. Apalagi perdamaian Aceh baru berjalan 15 tahun. Indonesia saja yang merdeka 75 tahun belum sempurna,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: