Mereka diajarkan sejumlah pengetahuan di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan selama dua hari berturut-turut.
“Dengan begitu, polisi menjadi pionir di tengah masyarakat untuk membimbing masyarakat,†kata Muslahuddin kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Jumat (30/10).
Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh ini mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari program Kepolisian Daerah Aceh di bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Acara ini dilaksanakan di Markas Polda Aceh dan Lamteuba, Aceh Besar.
Dikatakan Muslahuddin, pada hari pertama dilatih di Mapolda Aceh itu khusus mempelajari dan membahas orientasi teoritik dan analisa usaha. Dalam kesempatan itu, dia memaparkan potensi yang bisa dikembangkan pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Kegiatan dilanjutkan pada sore hari untuk memberikan kesempatan kepada para calon puranawirawan memilih salah satu dari tiga komoditas itu untuk dipraktikkan dalam tugas lapangan. Beberapa peserta, kata Muslahuddin, memilih budidaya cabai dan bawang. Sedangkan untuk buah, mereka memilih alpukat dengan durian.
“Sedangkan di sektor perkebunan, mereka memilih menanam kopi,†kata Muslahuddin.
Muslahuddin mengatakan, saat memasuki masa pensiun, anggota kepolisian ini akan mendapatkan akses fasilitas keuangan oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Mereka juga berkesempatan mendapatkan akses kredit usaha rakyat dari BPTN.
"Modalnya tergantung kepada kesiapan masing-masing peserta. Komoditas yang ditanam disesuaikan dengan selera dan lahan yang mereka miliki,†demikian Muslahuddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: