Bahkan, rambu marka bergambar sepeda berwarna hijau di Jalan Pemuda, sudah terlihat samar-samar atau mulai menghilang. Kondisi yang sama juga terlihat di Jalan Pandanaran.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Topo Mulyono, membenarkan kalau ada beberapa gambar dan marka yang luntur. Menurut Topo, lunturnya marka ini terjadi karena faktor cuaca.
"Kendala yang paling rawan adalah cuaca, cat pada marka tergerus air hujan," katanya saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJateng melalui sambungan telepon, Kamis (29/10).
Topo menjelaskan, seharusnya sebelum membuat marka, kondisi aspal dipastikan sudah betul-betul kering. Sehingga cat bisa menempel dan tahan lama.
"Saat pembuatan ini kan beberapa kali hujan, aspal juga tidak kering betul. Jujur saya juga
gelo," keluhnya.
Untuk pembuatan marka jalur sepeda dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Sementara untuk Dishub memiliki kewenangan membuat rambu-rambunya.
"Pembuatannya lintas OPD, melibatkan Dishub, dan DPU, Satlantas untuk penindakan, serta komunitas sepeda," jelasnya.
Ditambahkan Topo, ke depan jika cuaca memang mendukung, dipastikan marka yang luntur akan kembali dicat ulang oleh DPU.
Ia menerangkan pembuatan jalur sepeda di Semarang, sesuai dengan Permenhub Nomor 59 Tahun 2020 tentang keselamatan pesepeda di jalan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: