Di sisi lain, PT KAI memperketat penerapan protokol kesehatan guna mencegah munculnya klaster Covid-19 baru dari penumpang kereta.
"Berdasar catatan kami, jumlah penumpang melalui Daop 5 mengalami peningkatan hingga dua kali lipat,†kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, kepada
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (29/10).
Supriyanto mencontohkan, berdasar data tanggal 27 Oktober 2020, tercatat ada penumpang yang naik sebanyak 2.237 orang, sedang penumpang turun 3.876 orang. Kemudian pada tanggal 28 Oktober, penumpang naik 2.752 orang dan turun di stasiun wilayah Daop 5 sebanyak 4.749 orang.
Dikatakan Supriyanto, meskipun terdapat kerumunan banyak orang, namun kereta api tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19 berkat adanya penerapan protokol kesehatan.
Pelanggan diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing, dan mencuci tangan, serta memberikan perlindungan khusus untuk petugas frontliner.
Dengan meningkatnya jumlah penumpang, Supriyanto mengimbau agar penumpang kereta api sebaiknya melakukan rapid H-1 tanggal keberangkatan.
Tujuannya jika dilakukan pada hari keberangkatan, pelanggan akan terburu-buru karena diharuskan mengantri terlebih dahulu. Bahkan, dikhawatirkan pelanggan dapat terlambat dan tertinggal oleh keretanya yang sudah dipesan.
"Pada libur
long weekend kali ini terjadi kenaikan dua kali lipat jumlah peserta rapid test di stasiun, di mana biasanya 2.500 peserta perhari kini mencapai 5 ribu peserta per hari," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: