Pesantren yang mulai dirintis sejak 3 tahun lalu itu sempat ditembok keliling oleh pihak perumahan yang berada di Desa Negerisakti (Kurungan Nyawa), Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
"Atas kebaikan seseorang, dia beli dan hibahkan satu rumah Pesawaran Residence untuk akses jalan masuk pondok," kata Fauzan, pengelola pondok, kepada
Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (29/10).
Namun, sejak dua hari lalu, rumah yang sudah dibongkar dan dijadikan akses jalan masuk pondok, kembali dibangun tembok di bagian belakang rumah oleh pihak Pesawaran Residence.
"Akses masuk kembali tak ada," keluh Fauzan.
Padahal, pada 5 November nanti, para santri hafiz Al Quran dan para gurunya akan memulai proses pendidikannya. Para santri saat ini menunggu pembukaan pondok di Perumahan Sukabumi, Kota Bandarlampung.
Sebelumnya, pekan lalu, tanpa alasan jelas, Polsek Gedongtataan ikut memasang
police line di jalan masuk satu-satunya ke dalam pondok. Namun, akhir pekan lalu, pihak kepolisian mencabut garis polisi tersebut.
Fauzan berharap pihak pengelola Pesawaran Risidence bisa terbuka hatinya untuk membantu pendidikan ilmu pengetahuan dan agama generasi muda di Kabupaten Pesawaran, Lampung, dan Indonesia.
Dia yakin niatnya bisa sinergis dengan visi dan misi pembangunan kawasan pemukiman Pesawaran Risidence.
"Pemerintah tak hanya membangun fisik, tak kalah penting juga rohani generasi harapan bangsa," kata pengusaha properti itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: