Dalam piagam MURI tersebut, Naila Novaranti ditulis sebagai penerjun perempuan tercepat dan pertama di dunia yang menaklukkan tujuh benua.
MURI menilai penerjunan Naila sebagai sesuatu yang unik. Dalam penerjunan nya Naila juga selalu mengibarkan bendera merah putih.
"Ia seorang perempuan penerjun yang sudah melanglang buana di seluruh benua ini dan dalam catatan kami beliau ternyata perempuan penerjun dengan rentang waktu tercepat, kami menilai ini inspirasi untuk para perempuan," ujar Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri seperti yang dikutip redaksi, Minggu (25/10).
Naila Novaranti berhasil menaklukkan tujuh benua dengan terjun payung dalam kurun waktu satu setengah tahun. Antartika menjadi benua terakhir yang ditaklukkan Naila Novaranti.
"Pastinya saya bangga dan ini merupakan sebuah kehormatan bisa mendapatkan MURI juga karena dukungan teman-teman," ungkap Naila.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Naila Novaranti, MURI akan menggelar bincang-bincang dengan Naila melalui LIVE di IG @muri_org pada pukul 14.00.
Sebelum mendapat penghargaan, pada 16 November 2018 yang lalu, Naila juga pernah menaklukan ketinggian Gunung Everst, di Nepal.
Naila Novaranti sebenarnya sudah beberapa kali menerima penghargaan atas pencapain kiprahnya aksi terjun payung di 7 benua ini dengan waktu tercepat.
Naila meraih penghargaan 'Ikon Pancasila', dan meraih predikat "Women of The Year 2019" versi Her WorlD Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: