Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dianggap Berisiko, Pemerintah Harus Pikirkan Nasib Transportasi Publik Pasca Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 23 Oktober 2020, 10:46 WIB
Dianggap Berisiko, Pemerintah Harus Pikirkan Nasib Transportasi Publik Pasca Pandemi
Transportasi publik/Net
rmol news logo Transportasi massal yang terintegrasi dan terkoneksi merupakan jawaban atas kebutuhan mobilitas warga perkotaan.

Kendati begitu, Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies (RCUS), Elisa Sutanudjaja mengatakan, yang jadi masalah adalah di tengah masyarakat telah terbangun bahwa transportasi publik dianggap beresiko dalam penyebaran Covid-19.

"Walau sampai hari ini belum ditemukan kluster akibat transportasi publik," ujar Elisa melalui akun Twitter miliknya, Jumat (23/10).

Atas dasar hal tersebut, pengamat perkotaan ini meminta pemerintah perlu berpikir panjang soal masa depan mobilitas di kota pasca pandemi.
 
Selain itu, pembatasan penggunaan kendaraan pribadi untuk mengurangi kemacetan juga akan mendapat tantangan yang tidak ringan yang turut dikaitkan dengan isu pandemi.

Menurutnya, pembatasan penggunaan kendaraan bermotor hanya dapat terimplementasi dalam jangka pendek. Kemungkinan berhasilnya pun situasional.

"Lain dengan kebijakan terkait ketataruangan. Lebih fundamental, namun lebih panjang prosesnya. Keduanya bisa melengkapi," pungkasElisa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA