Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penjelasan Ridwan Kamil Soal Kerumitan Vaksinasi Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 22 Oktober 2020, 20:50 WIB
Penjelasan Ridwan Kamil Soal Kerumitan Vaksinasi Covid-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/RMOLJabar
rmol news logo Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan jika peninjauan vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok adalah persiapan menghadapi gelombang kedua penyuntikan vaksin yang dibuat di dalam negeri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Kami tadi melakukan simulasi karena kami ingin tahu pertama apakah jumlah Puskesmas yang ada di Depok dan Jabar ini cukup, jangan jangan tidak cukup. Kalau tidak cukup berarti gedung serba guna, GOR bulu tangkis semua harus kita sulap menjadi tempat pemvaksinan," ucap Ridwan Kamil, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (22/10).

Emil -sapaan akrabnya menjelaskan, ada beberapa tahapan dalam proses vaksin Covid-19.

Pertama saat pasien yang akan disuntikkan vaksin Covid-19 tiba, mereka harus melalui proses administrasi terlebih dahulu.

Setelah itu, dijelaskan Emil, pasien akan diperiksa kesehatannya sebelum divaksin. Setelah tahapan itu dilakukan, pasien baru bisa untuk disuntikkan vaksin Covid-19.

"Karena kan urutannya tadi dari mulai cuci tangan, cek surat surat, pemeriksaan kesehatan, kemudian dilakukan penyuntikan setelah itu ada protokol 30 menit setelah di suntik itu harus dilihat apakah ada reaksi yang langsung," jelasnya.

"Nanti ketahuan, satu Puskesmas tipe begini itu satu hari kerja bisa melakukan layanan pemvaksinan berapa jumlah. Katakanlah 100, ya sudah nanti kami hitung berapa jumlah Puskesmas yang ada di Depok, kalikan jumlah sasaran yang di targetkan jangan jangan kekurangan, atau jangan jangan cukup tapi ternyata butuh satu bulan, butuh dua bulan nah itu simulasi ini pentingnya itu," tambahnya.

Selain tempat untuk penyuntikan vaksin Covid-19, kata Emil, tenaga medis untuk penyuntikan vaksin turut menjadi perhatian. Mengingat, rumitnya proses vaksinasi sehingga membutuhkan tenaga medis yang memadai.

"Karena yang harus diketahui, suntik vaksin itu disuntiknya tidak sekali tapi dua kali. Jadi orang yang sama tadi disuntik itu mungkin di hari ke 30 atau sesuai arahan dari dokter dia harus datang lagi. Jadi kebayangkan kan rumitnya? Sudah memanage, mengkalikan jumlah penduduk dikali dua kali proses sehingga kalau Puskesmas-nya cukup maka Jabar menyiapkan skenario menyulap gedung gedung lain menjadi tempat pemvaksinan," katanya.

"Kalau jumlah tenaga kesehatan yang nyuntiknya juga tidak cukup berarti kita buka relawan yang sesuai kriteria untuk menjadi tim penyuntik dan tim panitia. Inilah kerumitan yang sedang kita proses tapi lebih baik menjadi masyarakat yang siap dari pada nanti keteteran," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA