Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkuat Kerjasama Indo-Pasifik, Jokowi Ke PM Jepang: Saya Menggarisbawahi Harapan Agar Laut China Damai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 21 Oktober 2020, 09:59 WIB
Perkuat Kerjasama Indo-Pasifik, Jokowi Ke PM Jepang: Saya Menggarisbawahi Harapan Agar Laut China Damai
Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Jepang Suga Yoshihade/Net
rmol news logo Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Suga Yoshihade pada Selasa kemarin (20/10), turut membicarakan terkait penguatan kerjasama Indo-Pasifik.

Dalam akun Twitternya, @jokowi, Kepala Negara menyampaikan harapannya kepada Jepang yang akan ikut memperkuat kerjasama Indo-Pasifik.

"Di tengah dunia yang diwarnai ketidakpastian, kunjungan PM Jepang Bapak Yoshihide Suga ke Indonesia menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung," cuit Jokowi, Rabu (21/10).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi bersama Suga membahas kerjasama pengelolaan pandemi hinga persoalan ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia.

"Jepang mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi. Kita ingat evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess di Yokohama," ungkap Jokowi.

"Di bidang ekonomi, saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti Denso, Sagami, Panasonic, Toyota, dan lain-lain," sambungnya.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan harapannya terhadap keberlangsungan kerjasama negara-negara ASEAN yang tertuang dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), atau biasa disebut kerjasama Indo-Pasifik.

"Selain itu, spirit kerja sama yang inklusif perlu dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik," ungkapnya.

Lebih jauh lagi, mantan Wali Kota Solo itu juga menginginkan isu Laut China Selatan bisa diselesaikan lewat kerjasama kedua negara ini.

"Saya menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi Laut yang damai dan stabil, di mana semua negara menghormati Hukum Internasional, terutama UNCLOS 1982," demikian Joko Widodo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA