Hal tersebut disampaikan Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani dalam Rapat Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta yang digelar bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta.
"Kami mengusulkan harus ada
master plan yang
integrated. Di dalamnya ada indikator keberhasilannya," ungkap Zita di ruang rapat Pansus DPRD DKI, Senin (19/10).
Selain dihadiri eksekutif, rapat pansus hari ini juga mengundang tiga ahli yang berkompeten dalam perencanaan banjir. Mereka adalah pakar bioteknologi lingkungan dari UI Firdaus Ali, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga, dan pengamat perkotaan Yayat Supriyatna.
"Intinya rekomendasi dari tiga
expert itu kurang lebih sama bahwa DKI Jakarta tidak ada keinginan politik, baik secara program maupun anggaran untuk menuntaskan masalah banjir," jelas Zita Anjani.
Wakil DPRD DKI Jakarta itu meminta Pemprov DKI dapat menunjukkan keseriusannya dalam menuntaskan persoalan banjir di Ibukota. Untuk itu, dalam waktu dekat pansus banjir akan memberikan rekomendasi kepada Pemda DKI terkait penanganan dalam menuntaskan masalah banjir.
"Hasil rekomendasi bisa dibaca publik dan DPRD tidak lagi disalahkan karena DPRD sudah maksimal, sudah mengadakan pansus, mengundang
expert, melakukan diskusi panjang dan memberi rekomendasi, tapi tetap yang menjalankan adalah eksekutif. Jadi kuncinya ada di Pak Gubernur," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: