Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadapi Ancaman CBRN, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 15 Oktober 2020, 13:51 WIB
Hadapi Ancaman CBRN, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan
Detasemen Khusus 88/Net
rmol news logo Sebagai satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas menanggulangi terorisme, Kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror alias Densus 88 dinilai semakin profesional dan humanis.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Kita patut apresiasi dengan langkah metoda baru Densus 88 tangani Teror,"
ujar pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati kepada Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (15/10).

Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, mengharapkan Densus 88 segera meningkatkan kemampuan dan persenjataannya untuk menghadapi ancaman CBRN (Chemical, Biology, Radiation and Nuclear).

Sebab menurutnya, pandemi Covid-19 yang saat ini mewabah merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter ini berbeda dengan ancaman militer dan ancaman non militer.

"Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah merubah perspektif ancaman di masa mendatang," jelasnya.

"Senjata biologi dan pertahanan negara anti senjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai," pungkasnya.

Untuk diketahui, Densus 88 Antiteror dirancang sebagai unit antiterorisme yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan terorisme mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.

Terdiri dari ahli investigasi, ahli intelijen, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit penindak yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA