Ketua DPD RI itu menyatakan, upaya KONI Jatim adalah langkah untuk menjaga kesehatan para atlet agar tidak terpapar virus corona atau Covid-19. Program ini seharusnya bisa menjadi
role model bagi semua KONI daerah di Indonesia.
"Yang harus ditekankan adalah penambahan nutrisi imun untuk pencegahan yang diberikan kepada para atlet maupun tim Puslatda. Ini harus diutamakan," tekan LaNyalla saat diterima Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil, Senin (12/10).
Selain penambahan nutrisi, yang juga harus diutamakan adalah dengan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan atlet secara rutin.
"Jangan menunggu kena baru diobati. Ini harus menjadi prioritas agar mereka semangat dalam berprestasi," tekannya.
Pada kesempatan tersebut, M Nabil mengatakan, program PNN dibuat sebagai persiapan menuju PON Papua. Dalam pelaksanaannya, masing-masing atlet dan pelatih ditempatkan dalam satu camp dan tidak bisa keluar masuk. PNN dilakukan untuk 12 cabang olahraga yang ditempatkan di KONI dan Universitas Negeri Surabaya.
"Semua yang akan masuk dilakukan tes swab dulu. Ketika negatif maka semua boleh masuk, tetapi kalau positif maka akan ditangani dan diobati. Bisa dengan isolasi mandiri atau dirawat di Rumah Sakit," terang Nabil.
Sebelumnya, KONI Jatim telah melaksanakan program Training From Home (TFH) sejak Oktober sampai Desember.
"Terimakasih atas kunjungan Ketua DPD, kita bisa melihat mereka dalam kondisi baik dan hasil tesnya negatif semua. Semoga para atlet semakin semangat dalam berprestasi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: