Kehilangan kabar datang dari lima mahasiswa yang merupakan pers mahasiswa. Kelimanya ialah, Amalia Azahra dan Syarifah Nuraini yang berasal dari Perslima Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Tiga mahasiswa lainnya berasal dari Pers Mahasiswa GEMA Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bernama Ajeng Putri, Dharmajati Yusuf dan Muhammad Ahsan.
Pimpinan Umum Perslima UPI, Sitin mengatakan, kedua anggotanya tersebut datang ke Jakarta untuk melakukan peliputan lantaran dekat dengan domisili rumahnya.
"Awalnya tuh ya mereka mau bareng sama BEM UPI Pusat UPI Bandung, cuma dari BEM UPI Bandung tidak jadi ke Jakarta karena aksinya di Rancaekek. Nah jadinya mereka tuh koordinasi aja sama BEM UPI Serang, Setelah saya tanya ke ketua BEM UPI Serang ke korlapnya memang dari mereka gak ada datanya terkait keduanya," ujar Sitin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10) malam.
Orang tua kedua mahasiswi tersebut kata Sitin, juga masih mencari keberadaan keduanya. Kedua mahasiswi tersebut terakhir memberikan kabar pada pukul 11.00 WIB sebelum terjadinya kerusuhan pada sore hari tadi.
"Tadi memang sempat tidak ada kabar dari jam 11 siang di Istana tadi koordinasi tuh. Setelah saya chat, telfon biasa gak ada respon. nomornya tidak aktif. Mereka pun memang kepisah dari jam 11," kata Sitin.
Tak hanya itu, satu orang wartawan media online, Ponco Sulaksono pun juga dikabarkan hilang kontak.
Ponco terakhir memberikan laporan liputan aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada pukul 15.14 WIB di sekitaran Gambir, Jakarta Pusat yang memang menjadi lokasi kerusuhan.
"Beberapa saksi memberikan informasi, Ponco Sulaksono diamankan saat berada di Gambir, Jakarta Pusat," bunyi informasi yang disebarkan di grup wartawan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: