Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, kasus aktif di Jabar per 20 September 2020 berjumlah 6.595 kasus aktif. Jumlah ini menempatkan Jabar di posisi kedua setelah DKI Jakarta.
"Mohon perhatiannya dari seluruh divisi Gugus Tugas Jabar untuk terus bisa menekan jumlah kasus," ucap Setiawan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (21/9).
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar per 21 September 2020 pukul 18.00 WIB berjumlah 17.502 kasus. Jumlah ini didominasi kasus di wilayah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) serta Bandung Raya.
Setiawan mengingatkan, dari laporan mingguan, saat ini terdapat peningkatan kasus positif di 11 daerah di Jabar.
"Yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota Sukabumi,†katanya.
"Mohon atensi, bahwa saat ini penyebaran bukan hanya di Bodebek, tapi tren yang meningkat juga ada di luar Bodebek maupun Bandung Raya," tambahnya.
Terkait tes masif metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Jabar telah melakukan 354.987 tes PCR hingga 21 September 2020 pukul 18.00 WIB. Jabar pun terus berupaya meningkatkan rasio pengetesan PCR sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1 persen dari jumlah populasi.
Selain itu, Setiawan mengatakan bahwa pihaknya juga terus meningkatkan penemuan kasus dengan melakukan pelacakan kontak erat serta memperkuat kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan di Jabar.
Selain itu, Gugus Tugas Jabar berupaya memperkuat pengawasan mobilitas orang, terutama yang masuk ke Jabar, untuk mencegah masuknya kasus impor.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: