Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Badak Jawa Lahir Di TNUK, Diberi Nama Helen Dan Luther

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 20 September 2020, 22:14 WIB
Dua Badak Jawa Lahir Di TNUK, Diberi Nama Helen Dan Luther
Ilustrasi
rmol news logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020 mengumumkan kelahiran dua badak Jawa di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, Banten. Dua badak itu satu jantan dan satu betina.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kedua individu baru tersebut dapat diketahui dari hasil monitoring tim Balai TN Ujung Kulon sejak bulan Maret hingga Agustus tahun 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak.

Hingga Agustus tahun ini, jumlah kumulatif badak Jawa menurut data terakhir KLHK, mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan pada klaster usia remaja-dewasa.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno pada penjelasan soal badak Jawa menyampaikan, bahwa kondisi habitat badak Jawa di TN Ujung Kulon terbukti masih baik, yang ditandai dengan kelahiran baru.

Tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu badak Jawa.

"Kelahiran badak Jawa di TN Ujung Kulon tersebut juga mempertegas bahwa populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi kelangsungan hidup satwa langka spesies badak Jawa” jelas Wiratno seperti diberitakan Kantor Berita RMOLBanten, Minggu (20/9).

Wiratno juga memastikan, perihal ketersediaan pakan badak Jawa di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik. Sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku badak Jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.

Wiratno menegaskan, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, monitoring lapangan terus dilakukan diantaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut.

Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh (full protection) terus dilakukan hingga akhir Desember 2020.

"Pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan. Pandemi ini tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan taman nasional lainnya di Indonesia,” ungkap Wiratno.

Dirinya juga menyampaikan bahwa perintah Menteri LHK untuk tetap bekerja patroli dan kegiatan melindungi kawasan Konservasi termasuk satwa liar.

"Dari satu kelahiran ke kelahiran selanjutnya dari Badak Jawa ini terus menyambung, dan ini memperkuat optimisme serta semangat kita, terutama dalam situasi sangat sulit masa pandemi sekarang ini," ujarnya.

"Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan "Luther" dan yang betina diberi nama "Helen","  pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA