Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan penjualan aset untuk mengatasi kekurangan-kekurangan APBD.
"Aset kita juga tidak dimanfaatkan. Ada penimbuhan-penimbunan pantai yang bagi hasil ke kita dijual kalau ada yang berminat," jelasnya, Kamis (17/9) seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLLampung.
Sekda Kota, Badri Tamam mengatakan, penjualan aset dan utang ditarget mendatangkan uang Rp 250 miliar.
"Cukup besar dari pusat saja sudah dipotong, DAU dan DAK itu Rp 160 miliar, kemudian PAD 35 persen. Itu dipotong," kata Badri Tamam.
Menurutnya, aset-aset yang sudah cukup lama tidak dimanfaatkan akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga seperti tanah di Panjang, Bumi Waras dan belakang Hotel Sahid.
"Rp 100 miliar dapatlah, kan ada 3 lahan jika dikerjasamakan dengan pihak ke tiga," jelasnya.
Selain itu, Pemkot juga sedang melakukan pengajuan dana ke Kementerian Keuangan RI sebesar Rp 150 miliar.
"Kami diberikan kesempatan dari pusat untuk meminjam tanpa bunga dengan jangka waktu 8 tahun. Tapi tentunya kita punya skenario untuk melunasinya, jadi kita pinjam lalu kita kembalikan secepatnya," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: