Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korban Arisan Online Laporkan Pencemaran Nama Baik Ke Polres Metro Jakarta Utara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 15 September 2020, 22:35 WIB
Korban Arisan <i>Online</i> Laporkan Pencemaran Nama Baik Ke Polres Metro Jakarta Utara
Nur Aini (kiri) dan Tania Aurelya/Net
rmol news logo Korban penipuan arisan online mendatangi Polres Metro Jakarta Utara untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik oleh pemilik arisan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Nur Aini, selaku korban penipuan arisan online mengatakan, pihaknya merasa ditipu dan dikenakan denda untuk satu slot arisan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.

"Saya juga mengikuti arisan disitu banyak. Selain itu (denda), saya yang tadinya ingin mendapatkan arisan malah daftar dapat arisannya jadi turun di nomor akhir,” katanya seusai membuat laporan di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (15/9).

Sebelumnya, korban sudah melaporakan ke Polda Metro Jaya pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan laporan polisi nomor : LP/4838/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ. Tetapi, pihak Polda Metro Jaya melihat tempat kejadian perkara nya di wilayah Apartement Kelapa Gading maka kasusnya diarahkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

Adapun terlapor dalam kasus tersebut adalah pemilik akun Instagram @rexypangestu dan @misspinklove88. Di akun tersebut, disebutkan keduanya adalah suami dan istri.

Nur Aini mengatakan, selain penipuan arisan terduga pelaku juga sudah melakukan pelecehan di media sosial.

"Misalnya harus menjual harga diri saja dan ada perkataan seronoh yang tidak bisa ungkapkan," katanya.
 
Selama mengikuti arisan, kata dia, pihaknya selalu melakukan pembayaran tepat waktu. Hanya saja, ketia giliran akan mendapatkan arisan, pengelola malah menurunkan nomor urutnya ke bagian akhir.

"Ketika saya keluar dari group Line arisan dan nomor saya semua yang belum keluar di turunin di paling bawah. Setelah saya ijin keluar grup, kemudian nomor dibalikin ke nomor urutan semula lalu dilelang," jelasnya.
 
"Jadi uang lelang itu masuk juga ke rekening pemilik arisan tersebut, dan bukan ke rekening nasabah. Seharusnya peraturan arisan adalah uang lelangnya masuk ke rekening nasabah," bebernya

Dia juga mengakui, keputusan mengikuti arisan karena diimingi nomor urut dua. Kemudian, untuk kocokannya ternyata malah dikeluarin di nomor empat hingga akhirnya turun pada urutan akhir.

“Intinya dari arisan tersebut juga ada kecurangan yang sudah diatur oleh pihak pemiliknya, dan kami pun yang kagetnya di datengi oleh pemiliknya berserta membawa salah satu oknum dari pihak kepolisian," urainya.

"Mereka mendatangi rumah saya untuk mencari saya dan menunjukan foto ke RT setempat bahwa saya telah dituduh membawa lari uang sekitar Rp 200 juta, kemudian mama saya di foto dan disebarkan ke media sosia lalu diklaim dengan tuduhan itu,” ungkapnya.

Dia berharap pelaporan ini agar cepat di proses. Supaya pengelola arisan tidak meremehkan orang lagi dan bisa menjaga sikap kepada nasabah lainnya.

"Semoga arisannya cepat terbongkar, untuk pemilik arisan tersebut dari orang luar yang berinisial PN berasal dari Malaysia dan suaminya berinisial RP itu berasal dari Padang,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA