Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Basuki: Wujudkan Pengelolaan Air Untuk Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemik Bersama Negara G-20

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 September 2020, 08:17 WIB
Menteri Basuki: Wujudkan Pengelolaan Air Untuk Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemik Bersama Negara G-20
Sejumlah target infrastruktur sumber daya air (SDA) akan terus dilanjutkan di tengah pandemik Covid-19, sebab pencapaian program ketahanan pangan membutuhkan dukungan ketahanan air/Net
rmol news logo Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan Kementerian PUPR akan mewujudkan ketersediaan air dan pengelolaan sanitasi lewat sejumlah program.

"Selama pandemi Covid-19, Kementerian PUPR telah bertekad untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan air yang berkelanjutan dan pengelolaan sanitasi serta kesehatan lingkungan melalui sejumlah program," kata Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Minggu (13/9).

Saat ini yang tengah dikerjakan bersama Kementerian Pertanian adalah pengembangan Food Estate pada sekitar 165.000 hektar di kawasan eks-PLG Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara program kedua terkait pengelolaan air yang menurut Menteri Basuki juga penting dan tidak boleh diabaikan adalah pengurangan risiko bencana banjir. Menurutnya, pengelolaan air tidak boleh diabaikan. Sebab, risiko bencana banjir masih membayangi dan akan menimbulkan kerusakan.

"Termasuk merusak sejumlah bangunan infrastruktur," jelas Basuki.

Dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6, Kementerian PUPR mendorong terwujudnya program 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.

Menurut Basuki, di tengah pandemi Covid-19, sejumlah target infrastruktur SDA akan terus dilanjutkan dengan memperhatikan protokol kesehatan, sebab pencapaian program ketahanan pangan membutuhkan dukungan ketahanan air.

"Pembangunan infrastruktur SDA antara lain pembangunan 61 bendungan pada 2020-2024, rehabilitasi 2,5 juta hektar irigasi, konstruksi 500 ribu ha jaringan irigasi baru, pembangunan 2.000 km pengendali banjir dan pengaman pantai," kata Basuki.

Sebelumnya, pada pertemuan Menteri Pertanian dan SDA negara-negara G-20 yang dilaksanakan secara virtual/daring, pada Sabtu (12/9), Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengajak para anggota G-20 untuk menguatkan kerja sama di tengah Pandemi Covid-19, khususnya pada bidang pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dan pertanian.

Pertemuan para menteri bidang Pertanian dan Pengelolaan SDA negara-negara G-20 pada tahun 2020 ini berfokus pada dampak ketahanan pangan, juga pentingnya air bersih, sanitasi dan pengelolaan sampah dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

G-20 sendiri merupakan kelompok negara-negara yang mempunyai peranan untuk menghadapi krisis ekonomi dalam tata kelola finansial global. Indonesia telah menjadi anggota G-20 sejak dibentuk tahun 1999. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA