Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. Jenazah akan disemayamkan di Gedung Kompas Jalan Palmerah Selatan sebelum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis besok (10/9).
Ungkapan belasungkawa atas kepergian Jakob Oetama pun mengalir dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
"Kami turut berduka cita. Semoga beliau husnul khotimah dan menjadi teladan bagi kita semua, khususnya insan pers,"
ujarnya usai menghadiri rapat Paripurna di gedung DPRD DKI, Rabu (9/9).
Orang nomor dua di Jakarta itu pun mengenang sosok almarhum yang dikenal sebagai sosok yang
humble. Menurut Ariza, begitu ia disapa, Jakob Oetama telah berkontribusi luar biasa untuk demokrasi di tanah air.
"Kontribusinya luar biasa pada demokrasi, kebebasan pers, dan intelektual," tambahnya.
Jakob Oetama lahir di Magelang pada 27 September 1931. Bersama PK Ojong, Jakob Oetama membangun jaringan media Kompas Gramedia yang diawali dengan mendirikan Majalah Intisari pada 1963 dan disusul Harian Kompas pada 1965.
Dalam perjalanan hidupnya, Jakob Oetama pernah mendapatkan sejumlah penghargaan. Seperti gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada, dan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada 1973.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.