Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tribute To Gus Dur, Konser Ananda Sukarlan Mengenang Pejuang Kemanusiaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 08 September 2020, 05:45 WIB
<i>Tribute To Gus Dur</i>, Konser Ananda Sukarlan Mengenang Pejuang Kemanusiaan
Konser 'Tribute to Gus Dur' Ananda Sukarlan & Friends/Net
rmol news logo Mengenang perjuangan mendiang Abdurrachman Wahid atau Gus Dur melalui diskusi dan bedah buku sudah sangat sering diselenggarakan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Akan tetapi, mengenang Gus Dur melalui konser musik menjadi sesuatu yang istimewa. Konser 'Tribute to Gus Dur' Ananda Sukarlan & Friends, diselenggarakan dalam rangka mengenang Gus Dur.

Konser ini diselenggarakan di Pojok Gus Dur Gedung PBNU, Lt. 1, yang disiarkan secara virtual melalui kanal Youtube, pada Senin malam(7/9). Agenda ini, kerjasama Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Ananda Sukarlan Center dan Pojok Gus Dur.

Dalam konser selama 1.5 jam ini, juga diselingi testimoni beberapa tokoh untuk mengenang Gus Dur. Di antaranya putri Gus Dur Alissa Wahid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, dan Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud M. Hasan Chabibie.

Ananda Sukarlan & Friends membawakan komposisi musik yang unik, khusus untuk mengenang Gus Dur. Di antaranya, "I wish Pavarotti had met Marzuki", "Echo's Whisper", "Communication Breakdown", dan beberapa judul lain.

Menurut Ananda, Gus Dur seorang pejuang kemanusiaan, yang sangat relijius dan sekaligus mendalami makna-makna agama untuk perjuangan.

"Gus Dur is very religious person, in the real sense of religion," ucapnya.

Ananda juga menyoroti Gus Dur yang sangat peduli dan berdedikasi tinggi untuk negeri ini.

Ia juga menggarisbawahi humor-humor Gus Dur, yang bermakna tidak hanya untuk kesenangan, tapi juga strategi komunikasi.

"Gus Dur menggunakan humor sebagai bagian penting dari strategi diplomasi," ungkapnya.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, menyebut bahwa sosok Gus Dur sangat menginspirasi.

"Kita mengenang Gus Dur sebagai seorang presiden, sekaligus pejuang kemanusiaan dan guru bangsa. Beliau seperti kita tahu menguasai banyak sekali bidang, seperti politik, keamanan, olah raga, dan lainnya. Dan dalam kesempatan ini, kita akan mengenang Gus Dur secara khusus melalui sebuah konser untuk mengenang beliau," kenangnya.

"Seperti kita tahu, kecintaan Gus Dur pada musik sungguh luar biasa. Konser ini boleh dibilang tidak hanya penghormatan pada sosok Gus Dur semata, tapi juga pemikiran dan karya beliau sepanjang hidupnya. Konser ini diharapkan akan terus mengenang Gus Dur, semoga apa yang telah dilakukan dan karya-karyanya menyinari kita di negeri ini," terang Hilmar Farid.

Alissa Wahid, Koordinator Jaringan GusDurian, menyampaikan terima kasih atas inisiatif konser mengenang Gus Dur.

"Tribute to Gus Dur ini juga menyegarkan kembali, warisan-warisan dari KH. Abdurrahman Wahid, yang tentu sudah sama-sama kita pahami bersama. Gagasan beliau tentang pemikiran keagamaan, tentang keberpihakan terhadap kelompok minoritas, dan tentu banyak aktifitas beliau yang menggunakan pendekatan kebudayaan," katanya.

"Ini menjadi momentum yang luar biasa, untuk kita bisa kembali mengaca dan belajar pada sejarah," demikian Alissa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA