Begitu diceritakan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Pusaka, Asep Rahmat Saleh Setiaji, soal awal mula penemuan tengkorak manusia di kawasan yang menjadi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) itu.
Menurutnya, para pencari burung dari Kecamatan Bojong itu menemukan tulang belulang yang sudah berserakan sekitar 10 meter dari jasad besar tengkorak dan tangan juga kaki kirinya. Tulang lainnya berserakan.
Kemudian, para pencari burung itu pun turun untuk memberitahukan ke pos penjagaan tiket wisata ujung aspal juga ke Polsek Kiarapedes.
“Tadi pukul 10.00 WIB kami langsung evakuasi bersama Polhut, Polsek, KRPH, LMDH, hingga inafis Polres Purwakarta," kata Asep dilansir dari
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (7/9).
"Jalannya cukup terjal sekitar 2 kilometer dari wisata Ujung Aspal. Saya juga tadi ikut membantu mengevakuasi,†imbuhnya.
Lalu, jasad yang telah menjadi tulang belulang pun telah dibawa tim inafis Polres Purwakarta.
Hingga saat ini, belum diperoleh keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait penemuan tengkorak manusia tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: