Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jumlah Penumpang Naik, Pangkogabwilhan: Protokol Kesehatan Wajib Ditaati!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 01 September 2020, 02:57 WIB
Jumlah Penumpang Naik, Pangkogabwilhan: Protokol Kesehatan Wajib Ditaati<i>!</i>
Sistem pemantauan protokol kesehatan terkait pengukuran suhu badan di Stasiun Madiun/Istimewa
rmol news logo Naiknya penumpang atau pengguna transportasi umum harus diimbangi dengan diperketatnya pelaksanaan protokol kesehatan.

Menurut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Marsdya TNI Imran Baidirus, pelaksanaan protokol kesehatan akan mendorong pulihnya kegiatan ekonomi.

“Harus ada kerja sama yang kuat dan penuh kesadaran antara pemilik dan sopir agar mematuhi protokol kesehatan. Bis antarkota misalnya, tetap harus menjamin calon penumpang yang naik melaksanakan protokol kesehatan. Tentu, sekali lagi ini harus ada kerja sama antara pemilik bus dan sopir,” tegas Imran Baidirus di Jakarta, Senin (31/8).

Sekali pun jumlah penumpang kereta api belum kembali ke angka sebelum pandemik, naiknya jumlah penumpang tiap bulan perlu diantisipasi pengawasannya. Hal ini tentu memerlukan kerja keras oleh penyelenggara atau pemilik transportasi serta kesadaran para penumpang.

Yang perlu dipahami, kata dia, pulihnya kehidupan ekonomi hanya dapat terjadi jika protokol kesehatan terjamin pelaksanaannya.

Imran sebelumnya telah melakukan pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan selama tiga hari di Stasiun Gubeng Surabaya, Stasiun Madiun, Stasiun Yogyakarta, dan Yogyakarta International Airport (YIA).

Berdasarkan pemaparan Kadaop Wilayah 8 PT KAI, EVP Fredi Firmansyah, jumlah penumpang meningkat sejak jatuh ke titik terendah pada bulan Mei 2020, yakni 66.523 orang. Penurunan drastis penumpang kereta api pada tahun 2020 terjadi pada April sebanyak 119.112 orang, jika dibandingkan pada Januari sebesar 1.039.358 orang.

Kemudian Februari 958.854 orang, dan Maret 718.987 orang. Setelah jatuh ketitik terendah pada Mei, kenaikan jumlah penumpang dimulai bulan Juni dengan 120.598 orang, Juli 192.057 orang, dan per 23 Agustus 170.667 orang.

Sementara di Madiun, Kadaop Wilayah 7 PT KAI, Joko Widagdo menjelaskan titik terenda jatuh pada bulan Mei yakni 16.503 orang yang diawali pada April 38.785 orang. Sementara kenaikan penumpang dimulai pada Juni 30.916 orang, Juli 53.995 orang, dan per 26 Agustus 85.068 orang.

Trend yang sama juga diungkapkan oleh Kadaop Wilayah 6, Asdo Artriwiyanto di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Dikatakan Asdo, jumlah penumpang jatuh ke titik terendah jatuh pada Mei 27.064 orang dan April 57.324 orang.

“Memang masih membutuhkan kerja keras untuk terwujudnya jaminan dilaksanakannya protokol kesehatan. Sementara di Yogyakarta International Airport sebagaimana bandara yang lainnya, para penumpang lebih sadar protokol kesehatan. Hanya dengan kesadaran protokol kesehatan ditaati, ekonomi dapat pulih lebih cepat,” tandas Imran Baidirus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA