Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bima Arya: Covid-19 Ujian Kepemimpinan Di Semua Level

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Senin, 31 Agustus 2020, 10:57 WIB
Bima Arya: Covid-19 Ujian Kepemimpinan Di Semua Level
Foto: Repro
rmol news logo Konser Kemerdekaan yang diselenggarakan portal alumni Universitas Padjadjaran, Unpaders.id, tadi malam (Minggu, 30/8) berlangsung meriah.

Dimulai persis pada pukul 19.45 WIB, konser yang diselenggarakan bersama Don Sistem Suara (DSS) di Jalan Pesanggarahan I, Jakarta Selatan, berakhir pukul 24.00 WIB tengah malam.

Konser virtual yang merupakan rangkaian dari Konser 7 Ruang yang dihelat DSS selama masa pandemi Coivd-19 ini juga disiarkan langsung lewat akun Youtube DSS Music yang ditonton tidak kurang dari 1.600 orang.

Founder Unpaders.id, Irawati Hermawan, mengatakan, selain dalam rangka merayakan ulang tahun ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia, konser juga digelar untuk menggalang donasi yang akan diberikan kepada pelajar di Jawa Barat yang terkena dampak pandemi Covid-19. Di akhir konser, donasi yang terkumpul sebesar Rp 210 juta.

Konser menampilkan sejumlah musisi lintas generasi, mulai dari Fariz RM, Sam Bimbo, Lita Zein, Dwiki Darmawan, Widi Me, sampai Bersena Bestandhi, The Six Notes, Nina Tamam, juga penyanyi generasi milenial Fharel, Timothy, dan Latasha.

Konser semakian hangat karena dipandu trio MC super ngocol dan cerdas, Muhammad Farhan, Donna Agnesia, dan Nico Siahaan. Farhan kini adalah anggota DPR RI dari Partai Nasdem, sementara Nico anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Selain para musisi, sejumlah alumni Unpad dan tokoh, juga diundang berbicara di ruang virtual.

Salah seorang yang tampil sebagai “bintang tamu” adalah Walikota Bogor, Bima Arya.

Menjawab pertanyaan Donna Agnesia mengenai situasi terkini Bogor di era pandemi, Bima Arya mengatakan, situasi Bogor sedang agak darurat.

“Sudah dua hari zona merah. Ada eskalasi di sini. Sudah dua hari ini (saya) lihat lapangan terus, dan ada jam malam di Bogor sekarang,” kata Bima Arya.

Menyambung Donna, Farhan lantas bertanya kepada Bima Arya apa yang kira-kira menjadi penyebab dari situasi itu.

Bima Arya mengatakan, warga semakin cuek atau tidak peduli, dan menganggap apa yang sedang terjadi sebagai business as usual atau hal biasa.

“Karena tidak ada satu suasana yang dibangkitkan secara sistematis, oleh kita semua, oleh pemimpin di semua level, bahwa situasi masih gawat,” sambungnya.

Padahal, jangankan gelombang kedua, gelombang pertama saja masih belum jelas kapan akan berakhir. 

“Kita masih naik terus,” ujar Bima Arya lagi.

Masih menurut Bima Arta, kampanye Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal terlalu cepat.

“Padahal masih jauh perjalanan kita. Jadi warganya juga cuek. Ini saya lihat ujian kepemipinan bagi semua pemimpin di semua tingkat,” demikian Bima Arya.

Nico Siahaan, mengamini pernyataan Bima Arya, dan mengatakan bahwa komunikasi yang baik juga merupakan kunci penting dalam penanganan pandemi COvid-19. Dia menekankan pentingnya para pejabat memberikan keteladanan sehingga masyarakat tidak menganggap pandemi Covid-19 sebagai sesuatu yang tidak membahayakan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA