Saran itu disampaikan Sandiaga Salahudin Uno saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar Universitas Sriwijaya akhir pekan ini. "Do what you love and love what you do. Lakukan yang kalian suka dan kerjakan yang kalian cintai. Itu langkah paling dasar agar usaha yang dilakukan bisa lebih bertahan," ujar pengusaha yang juga politisi partai Gerindra itu.
Sandiaga mengatakan, pandemi sangat berdampak pada keberlangsungan bisnis di Indonesia. Mantan calon Wakil Presiden itu menyebut, sekitar 39,1% usaha terhenti dan sekitar 57,1% usaha tetap berjalan tetapi produksi menurun aakibat pandemi Covid-19. Mengacu pada data Kemenaker per 2 Juni 2020, pandemi Covid-19 telah menyebabkan 3.05 juta pengangguran akibat PHK massal.
Sandiaga menambahkan, di tengah kondisi keterpurukan ini, generasi muda dan UMKM harus berani untuk bangkit dan mulai mencari peluang bisnis untuk bertahan hidup.
Sandiaga menyarankan, pelaku UMKM harus berani merubah bisnis model. UMKM harus berani memodifikasi produknya agar sesuai dengan tren pasar saat ini.
UMKM harus pula pandai untuk memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya. "UMKM harus pintar memaksimalkan teknologi digital untuk memasarkan produknya ke masyarakat umum. Digital marketing is a must," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyarankan pelaku UMKM membangun kolaborasi antar sesama pelaku usaha untuk bersinergi membangun usaha yang lebih kokoh.
"Jika semua langkah itu sudah dilakukan, maka yang terakhir mulai merancang rencana pemulihan usaha paska bencana," ujar dia.
Sandiaga menambahkan, kaum milenial adalah tulang punggung ekonomi. Yang terpenting jika ingin berwirausaha, ubah pola pikir. Millenial yang saat ini menjadi mahasiswa bisa memanfaatkan teknologi untuk berusaha.
"Untuk anak muda khususnya yang mencari lapangan kerja, ambil hikmah dari pandemi ini. Temukan potensi diri, mungkin selama ini tersimpan tapi kita abaikan," tukasnya.
Senada dengan Sandiaga, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad mengatakan, pelaku usaha UMKM harus memanfaatkan teknologi e-commerce dalam mengembangkan usaha.
Ia menyebut, banyak keuntungan yang didapat dengan menjalankan e-commerce. Seperti biaya operasional pemasaran yang berkurang signifikan, proses yang lebih mudah dan cepat, karena bisa dilakukan dari manapun dan peluang pasar pun menjadi lebih luas.
"Kuncinya adalah bagaimana mengemas produk yang dihasilkan agar bisa menjangkau target pasar secara spesifik."
Pelaku usaha mengetahui apa yang sedang tren atau menarik perhatian di sosial media. Selalu berinteraksi dengan audience. Serta melakukan kolaborasi untuk meningkatkan jangkauan audience. "Gunakan Social Media Marketing Tools untuk membantu pengelolaan sosmed," saran dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Kaum milenial jangan menggantungkan nasib sepenuhnya dengan bekerja pada perusahaan-perusahaan. Generasi muda bisa menciptakan peluang bisnis sendiri dan memanfaatkan dunia digitalisasi untuk meningkatkan ekonomi diri. 
BERITA TERKAIT: