Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiba Di Istana Merdeka, Petani Simalingkar Dan Mencirim Langsung Teriakkan Tuntutan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 24 Agustus 2020, 12:17 WIB
Tiba Di Istana Merdeka, Petani Simalingkar Dan Mencirim Langsung Teriakkan Tuntutan
Ratusan petani saat tiba di depan Istana Merdeka/Net
rmol news logo Ratusan petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang tergabung dalam Gerbang Tani telah tiba di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mereka berjalan kaki selama 2,5 jam dan menempuh jarak sekitar 11 km dari Kantor Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Gatot Subroto Jakarta.

Setibanya di depan Istana Merdeka, para petani langsung dan berorasi menuntut hak atas tempat tinggal dan lahannya yang telah dirampas oleh perusahaan BUMN, PTPN II.

"Kami baru sampai (Istana Merdeka),” ujar Ketua Dewan Pembina aksi Gerbang Tani, Aris Wiyono saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL.

Ratusan petani ini sebelumnya telah berjalan kaki selama 41 hari dari Medan, Sumatera Utara menuju Jakarta. Mereka telah menempuh jarak 1800 km dan tiba di Jakarta pada Jumat, (8/8) lalu.

Ketika di Jakarta, ratusan petani ini mencari keadilan dengan melakukan audiensi ke Kementerian BUMN hingga Kementerian ATR/BPN.

Gerbang Tani, kata Aris, meminta Presiden Jokowi untuk memberikan redistribusi tanah untuk petani Simalingkar dan Sei Mencirim agar para petani dapat melangsungkan hidup bersama hingga cucunya kelak.

Ia menegaskan, pihaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memerintahkan para pembantunya segera menyelesaikan konflik agraria Petani Simalingkar dan Mencirim dengan perusahaan plat merah PTPN II.

"Presiden segera memerintahkan kepada para Kementrian terkait agar mengembalikan tanah yang telah dirampas oleh PTPN II sebagai prusahaan negara," tegasnya.

Rencananya, para petani akan mendirikan tenda-tenda di depan Istana Negara dalam menyuarakan aspirasi dan menolak bubar sebelum tuntutannya dipenuhi oleh negara.

"Kami akan bertenda didepan istana sampai dengan kami mendapatkan keadilan, sampai tuntutan dipenuhi dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, apapun resikonya akan kami tempuh," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA