Usaha Yanti dan teman-teman kader JKN-KIS lainnya tidak sia-sia. Manfaat Mobile JKN-KIS sudah terasa.
Salah satunya oleh Agus Dwi (47), wartawan senior yang kini berdomisili di Depok. Sudah sekitar tiga tahun lamanya ia menggunakan aplikasi andalan BPJS tersebut. Pada awalnya, Agus sama sekali tidak mengetahui keberadaan Mobile JKN-KIS, mengingat aplikasi tersebut baru dirilis pada 2016.
"Awalnya pas mau ganti status, dari karyawan jadi mandiri, karena keluar dari tempat kerja yang lama" kisahnya.
Dia membandingkan, aplikasi Mobile JKN-KIS saat ini jauh lebih baik. Dulu, ia hanya menggunakan aplikasi tersebut untuk melihat status pembayaran semata. Namun kini, ada banyak fitur baru yang sangat bermanfaat seperti yang disampaikan Yanti. Bahkan di tengah pandemi, muncul fitur untuk Skrining Covid-19.
Agus mengenang, di medio 2018 lalu, anak bungsunya, Rakha (7), jatuh sakit. Sepekan demam tak kunjung reda, dibawanya Rakha beberapa kali ke dokter.
Hingga suatu dini hari, rengekan Rakha tak kunjung berhenti. Agus khawatir anaknya terserang demam berdarah lantaran trombositnya yang turun parah. Tanpa pikir panjang, Agus keluarkan gawainya.
Ia klik fitur "Ketersediaan Tempat Tidur" dalam aplikasi Mobile JKN-KIS. Tak lama Agus menemukannya, Klinik Mutiara Sehat di Cinere.
Langsung Agus bawa Rakha ke sana. Tapi sayang, entah bagaimana, tidak ada tempat tidur kosong. Kembali ia keluarkan gawainya, tancap gas dan pergi ke RS Mitra Sehat di Depok.
"Malam (dini hari) masuk UGD, pagi-pagi sudah masuk ruang perawatan. Cepet. Kadang banyak yang bilang kalau pakai BPJS suka dilama-lamain. Alhamdulillah saya ga merasakan," ungkap Agus lega.
Rakha tidak dirawat lama, kata Agus, hanya tiga hari. Ia juga tidak terserang demam berdarah, melainkan gejala tifus.
Lanjut dia, proses administrasi tidak rumit. Agus mengaku hanya perlu menunjukkan gawainya, di sana, sudah ada kartu JKN-KIS elektronik semua anggota keluarganya.
"Begitu nunjukkin kartu, dicek, masih aktif, yaudah tuh ga ada masalah. Obat-obatan ada. Begitu selesai, tanda tangan saja, ga ada yang dibayar," imbuh dia.
Dengan pengalamannya, Agus mengatakan aplikasi Mobile JKN-KIS cukup membantu. Terlebih dengan fitur "Ketersediaan Tempat Tidur" yang langsung terkoneksi dengan GPS. Ia mengaku, fitur tersebut sangat bermanfaat meski harus lebih diakurasi.
"Kalau dulu kita harus datang ke rumah sakit sendiri. Kalau ga ada (tempat tidur) yang kosong, nyari lagi, nyari lagi. Kalau dengan ini, kita tahu mana rumah sakit yang paling dekat. Walaupun tidak tahu seberapa akurat," terangnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: