Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno mengatakan, ketidaksiapan guru tersebut utamanya pada tingkatan PAUD hingga SMP.
"Hampir 70 persen guru PAUD hingga SMP belum siap dengan kurikulum ini. Kurikulumnya kan dadakan, banyak guru yang belum siap, terutama guru yang usia sudah tua," kata Darno, dilansir dari
Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (12/8).
Dikatakan Darno, metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan daring penuh kendala sehingga dianggap tidak efektif. Selain kendala daring juga kendala guru atau tenaga pendidik.
"Kami siapkan program kelompok guru cerdas untuk membuat konten video pembelajaran kepada para siswa. Per mata pelajaran yang berisi 6 orang," ujarnya.
Darno mengakui sistem PJJ ini kurang efektif untuk mendongkrak kualitas pendidikan. Sehingga setiap sekolah mulai membuat terobosan, agar KBM tatap muka bisa digelar.
Salah satunya dengan guru kunjungan rumah, untuk bertemu siswa yang kesulitan. Karena tidak semua siswa juga paham tanpa ada penjelasan langsung.
"Ada beberapa sekolah yang menerapkan guru
visit home, teknis dan jadwalnya yang menentukan dari sekolah masing-masing. Kami pesankan wajib menggunakan protokol kesehatan," tandasnya.
Ia berharap masa pandemik Covid-19 segera berakhir hingga sekolah bisa dibuka kembali. Dan pembelajaran tatap muka bisa berjalan seperti sediakala.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: