Apalagi, Pemprov DKI Jakarta kini berencana menambah ruas jalan di ibukota yang akan diberlakukan dalam aturan Ganjil Genap.
"Wacana 24 jam itu saya lihat seperti mengancam saja ya. Gertakan. Kalau sampai 24 jam kemudian hampir semua ruas jalan mau diterapkan, ini sama dengan lockdown orang beraktivitas," ujar pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah kepada
Kantor Berita RMOL Jakarta, Selasa (11/8).
Menurutnya, apabila rencana ini benar-benar diterapkan, justru akan menunjukkan kegagapan pemerintah Jakarta dalam mengeluarkan kebijakan.
Selain itu, dalam mengeluarkan kebijakan pun, Trubus menegaskan Pemprov DKI harus berdasarkan kajian.
Selanjutnya kebijakan itu harus dikoordinasikan dengan jajaran aparat keamanan dan disosialisasikan kepada masyarakat.
"Jadi nggak bisa ujug-ujug dan yang dikhawatirkan ini bisa menyulitkan masyarakat dalam beraktivitas. Nanti yang ada masyarakat ngamuk. Jadi saya rasa mission impossible," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: