Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pencairan BLT Dengan Bakar Batu, Bupati Puncak: Bukti Hadirnya Negara Di Tengah Pandemik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 02 Agustus 2020, 08:00 WIB
Pencairan BLT Dengan Bakar Batu, Bupati Puncak: Bukti Hadirnya Negara Di Tengah Pandemik
Bupati Puncak Willem Wandik bakar batu bersama masyarakat/Net
rmol news logo Pemerintah Kabupaten Puncak, Papua, berikan apresiasi kepada pemerintah pusat terkait bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat.

Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan, dana BLT yang diberikan membuktikan kehadiran negara di tengah upaya pencegahan dampak sosial akibat pandemik Covid-19 yang tengah menjangkit Indonesia, saat ini.

"Pendistribusian dana BLT harusnya dikhususkan bagi daerah yang warganya terjangkit virus corona (zona merah). Namun, demi keadilan sosial, Presiden Joko Widodo menurunkan kebijakan agar pembagian dana BLT merata di semua daerah," kata Willem Wandik melalui keterangan persnya, Sabtu (1/8) 

Jumlah total dana BLT yang disalurkan kepada 206 kampung yang tersebar di 25 distrik berjumlah Rp 91 Miliar.

Untuk tahap pertama, dikatakan Willem, pembagian awal dilakukan untuk 6 distrik Kabupateten Puncak, sebesar Rp 25 Miliar yaitu Distrik Ilaga Utara, Ilaga, Gome, Amukia, Mabugi dan Gome Utara. Lalu secara bertahap dan merata akan diserahkan ke 19 distrik atau ke 206 kampung di Kabupaten Puncak.

Dalam perhitungan Willem, satu kepala keluarga (KK), mendapat dana sebesar Rp 600 ribu/bulan. Jika dihitung dari Januari, maka sudah mencapai enam bulan, sehingga satu KK bisa mendapatkan dana Rp 4 juta.

“Anda lihat sendiri, semua masyarakat kampung di Puncak begitu senang dan bangga, mereka menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Desa, karena di situasi sulit saat ini, mereka bisa lihat dan terima uang BLT secara fisik, ini  bukti bahwa negara terus hadir dan peduli kepada masyarakat pegunungan timur yang jauh dari ibu kota Jakarta,” bebernya.

Willem menambahkan, sumber dana BLT ini berasal dari dana kampung yang sudah ditransfer oleh pemerintah pusat, dan pemerintah daerah sendiri ikut membantu mengawasi dalam penyaluran BLT ini agar tepat sasaran. Bagi warga yang berada di luar Puncak juga diminta untuk tidak khawatir, karena pasti akan ditransfer ke rekening masing-masing KK.

“Soal pembagian dana BLT ini, saya yakin akan merata dan adil, karena budaya dan adat masyarakat di pegunungan tengah khususnya di Kabupaten Puncak, sudah memiliki budaya, kebersamaan, jujur dan gotong royong," katanya.

Sekadar diketahui pembagian dana BLT ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak, menggunakan cara kearifan lokal, dimana masyarakat terlebih dahulu membakar batu.

Selanjutnya kepala kampung dan petugas dan diawasi oleh pihak Distrik dan BPPMK (Badan Pemberdayaan masyarakat kampung) Kabupaten Puncak, dibagi secara merata kepada masyarakat sesuai dengan data KK di kampung-kampung yang menerima bantuan langsung tunai.

“Kami senang, pemerintah pusat, melalui Presiden Joko Widodo, Menteri Desa dan Gubernur, Bupati, telah membantu kami dengan dana BLT, kami akan bagi dana ini merata kepada semua warga di kampung kami,” ungkap Kepala Kampung Kunga, Distrik Amukia, Simson Elas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA