Berdasarkan data yang didapatkan
Kantor Berita RMOLJakarta, terdapat 107 pasar rakyat di Ibukota yang terpapar corona dengan total 555 kasus.
Dari Klaster pasar tersebut, urutan paling tinggi berada di Jakarta pusat, dengan jumlah kasus di 28 pasar dan jumlah terpapar sebanyak 228 orang.
Kemudian disusul pasar di wilayah Jakarta Barat, dengan jumlah kasus 25 pasar dan sebanyak 96 orang dinyatakan positif Covid-19.
Lalu pasar di wilayah Jakarta timur, dengan jumlah 22 pasar yang positif terpapar dan terdapat 143 orang yang positif dinyatakan positif.
Disusul pasar di wilayah Jakarta Selatan, sebanyak 20 pasar dengan jumlah kasus 53 orang positif. Dan terakhir pasar wilayah Jakarta Utara sebanyak 12 pasar dengan jumlah kasus 35 orang positif Covid-19.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menerangkan, terjadinya klaster pasar diakibatkan karena banyak masyarakat yang beraktivitas di pasar.
Di Jakarta, 171 pasar sudah dilakukan pemeriksaan dengan lebih dari 11.766 orang yang sudah dilakukan pengetesan.
"Dari 11.766 orang ini memang ditemukan positif 555 orang di 107 pasar. Ini bukan orang sakit. Ini memang lagi jualan," paparnya saat menjadi Narasumber melalui channel youtube resmi BNPB Indonesia, Rabu (29/7).
Menurutnya, pasar berada diurutan keempat menjadi penyumbang kasus Covid-19 di Jakarta dengan prosentase sebanyak 4,35 persen.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan, dari seluruh kasus Covid-19 di Jakarta, Pasien rumah sakit memang masih menempati peringkat pertama sekitar 42 persen.
Kemudian pasien di komunitas berdasarkan hasil kontak tracking, cukup besar angkanya sekitar 39 persen. Kemudian ABK dan PMI yang pulang ke Indonesia sekitar 5,88 persen.
Lalu pasar ini peringkat keempat ada sekitar 4,35 persen. Kemudian selanjutnya perkantoran ada 3,6 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: