Helmi mengaku takjub terhadap Budi, warga Kampung Cilimushideung itu, yang mampu menjadi inovator teknologi. Karena belum tentu hal tersebut bisa dilakukan warga kota yang notabene lebih dekat dengan jangkauan teknologi.
“Saya bangga karena belum tentu orang kota memilikinya (jaringan internet mandiri). Saya seperti melihat sulap teknologi,†puji Helmi saat menghadiri launching kampung teknologi di Kampung Cilimushideung, Rabu (22/7).
Jaringan internet yang ditawarkan juga sangat terjangkau harganya. Cukup merogoh kocek Rp 33 ribu per bulan, warga sudah bisa menikmati internet.
Menurut Helmi, di masa pandemik Covid-19 saat ini internet memang sangat dibutuhkan masyarakat. Khususnya para siswa yang harus belajar jarak jauh secara online.
“Tentu sangat membantu dan meringankan beban orang tua. Saya salut dan takjub, warga di kampung bisa punya internet mandiri,†katanya, dilansir
Kantor Berita RMOLJabar.
Helmi berjanji pemerintah akan membantu Budi untuk mengurus izin internet service provider (ISP) ke pihak terkait. Helmi sudah meminta Diskominfo Garut untuk membantu pengurusan ISP agar internet di Cilimushideung legal.
“Apalagi jaringan internet ini dibangun dari biaya sendiri. Tadi saya dengar untuk alat wifinya saja sampai Rp 300 juta. Makanya perlu didukung pemerintah,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, tak menyangka ada salah seorang warganya yang mampu membangun jaringan internet mandiri di Kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari dan Cibunar, Kecamatan Cibatu. 
BERITA TERKAIT: