Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Zona Merah Terus Berkurang, Masyarakat Diimbau Tetap Waspadai Virus Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 15 Juli 2020, 02:32 WIB
Meski Zona Merah Terus Berkurang, Masyarakat Diimbau Tetap Waspadai Virus Corona
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasmito/Repro
rmol news logo Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona baru (Covid-19) kembali memberikan perkembangan terbaru terkait pemetaan zonasi risiko daerah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19, pergerakan zonasi risiko daerah terpapar mengalami perubahan yang lebih baik.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sejak pertama kali zonasi diumumkan yaitu 31 Mei 2020 hingga saat ini, terjadi perkembangan yang membaik.

“Selama tujuh pekan terakhir terjadi perkembangan yang sangat signifikan, Jika di akhir Mei zona merah (risiko tinggi) tersebar di 108 kabupaten/kota, kini per tanggal 12 Juli 2020 zona merah hanya tersebar di lima puluh lima kabupaten /kota,” kata Wiku, Selasa (14/7).

Selain itu terdapat daerah yang bisa mengubah zonasinya dari zona tinggi menjadi zona tidak terdampak.

“Jika melihat zona hijau (tidak terdampak) cukup banyak daerah di Indonesia yang mengubah zonasinya dari zona tinggi, sedang dan rendah untuk menjadi zona tidak terdampak atau tidak ada kasus,” ujar Wiku.

Wiku yang merupakan pakar epidemologi menyatakan, meskipun menunjukan tren membaik, masyarakat diharapkan tetap waspada.

“Meskipun kecenderungan selama tujuh minggu terakhir terjadi peningkatkan yang baik, tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga agar makin lama makin membaik lagi,” ucapnya.

Sementara itu Wiku menjelaskan, terdapat beberapa daerah yang menjadi perhatian dikarenakan jumlah kasus yang tinggi. Provinsi yang menjadi perhatian karena jumlah kasus tinggi dan insidensinya tinggi, per tanggal 12 Juli 2020, meliputi

Jawa Timur 16.658 kasus,  DKI Jakarta 14.517 kasus, Sulawesi Selatan 6.973 kasus, Jawa Tengah 5.473 kasus, Jawa Barat 5.007 kasus, Kalimantan Selatan 4.146 kasus, Sumatera Utara 2.323 kasus, dan Papua 2.267 kasus. Total dari delapan provinsi ini 74 persen dari seluruh kasus di Indonesia.

Wiku mengimbau untuk meningkatkan pemeriksaan, pelacakan dan pengobatan di delapan provinsi tersebut, guna menurunkan jumlah kasus di tiap provinsinya.

“Perlu ditingkatkan tiga T, Testing, Tracing dan Treatment. Dengan harapan kasus ini akan bisa menurun dan lebih baik dan kondisi Indonesia secara keseluruhan lebih baik,” jelasnya.

Tak lupa ia berpesan agar kerjasama antar pihak diperlukan dan selalu menerapkan protokol Kesehatan dimanapun dan kapanpun.

“Pimpinan daerah dan masyarakat mari bekerja sama agar seluruh wilayah di Indonesia menjadi membaik dengan cara menerapkan protokol Kesehatan yang dijalankan secara individu ataupun kolektif,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA