Seperti yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tunjungan. Untuk tahun ajaran 2020/2021 ini sekolah hanya mendapatkan 60 siswa baru.
"Kalau tahun lalu kita dapat 75 siswa, tahun ini hanya 60 siswa. Kalau saya tidak menyalahkan sistem zonasi, mungkin masyarakat kurang memahami,†ucap Kepala Sekolah SMPN 3 Tunjungan, Amin, Selasa (14/7).
Dengan jumlah siswa yang sedikit ini, lanjut Amin, ada tiga guru yang sudah sertifikasi terpaksa pindah dari sekolah.
Sebab, jam mengajar di sekolah menjadi berkurang seiring jumlah murid yang sedikit.
"Untuk guru yang sudah sertifikasi, harusnya jam mengajar di sekolah induk 18 jam. Karena muridnya hanya sedikit, tiga guru sertifikasi kami terpaksa pindah," terangnya, dilansir
Kantor Berita RMOLJateng.
Saat ini 60 siswa kelas VII mulai masuk untuk memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari.
Sebelum masuk, seluruh siswa dicek suhu dengan thermogun dan wajib pakai masker. Namun begitu, ada sebagian yang lupa pakai masker dan diminta pakai masker.
"Ini yang masuk siswa kelas VII untuk MPLS. Karena jumlahnya hanya 60, hari ini masuk bareng tapi tetap menerapkan protokoler kesehatan. Ini untuk memberi instruksi untuk panduan belajar secara daring,†paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, membenarkan hal tersebut. Untuk kelas VIII dan IX masih belajar secara daring.
"Ya, memang untuk kelas VII saat ini MPLS, dengan protokoler kesehatan. Selanjutnya nanti belajar di rumah secara daring, seperti kelas VIII dan IX,†jelas Hendi Purnomo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: