Pemilik Tan Group, Ricky Tan mengaku paham dengan tujuan imbauan itu, yaitu ingin agar para musisi kembali bekerja tapi tetap mengutamakan kaidah normal yang mengacu pada protokol kesehatan.
Menurutnya, jika pemilih kafe hanya mencari keuntungan, maka pihaknya bisa saja menayangkan band internasional via YouTube yang gratis.
“Namun, taat pada imbauan ini adalah bentuk balas budi kami kepada para musisi yang berjasa dari awal kami memulai usaha," ungkapnya seperti dilansir
Kantor Berita RMOL Jakarta Minggu (12/7).
Ricky Tan berharap, metode ini bisa diterapkan oleh semua pelaku usaha restoran. Hal itu dimaksudkan agar semua musisi bisa mendapatkan kesempatan bekerja kembali.
"Pandemik ini adalah musibah, sekarang waktunya kita saling bantu," ungkapnya.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta telah mengusulkan agar pengelola kafe dapat menayangkan penampilan para musisi/band melalui monitor televisi, screen (layar) dan LED yang telah direkam sebelumnya.
Bila kafe tidak bisa menayangkan rekaman para musisi itu, mereka dapat menampilkan band musik secara virtual atau live streaming.
Kepala Dinas Parekraf DKI Cucu Ahmad Kurnia berharap permintaan itu dapat direalisasikan di tempat usaha pemilik kafe untuk membantu perekonomian para musisi atau band musik di DKI Jakarta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: