Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

TNI Dan Polri Temukan Mayat ABK WNI Di Kapal China, Ada Dugaan Eksploitasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 10 Juli 2020, 15:58 WIB
TNI Dan Polri Temukan Mayat ABK WNI Di Kapal China, Ada Dugaan Eksploitasi
Proses evakuasi jenazah ABK WNI di kapal berbendera China di Batam oleh aparat gabungan/Net
rmol news logo Dua kapal ikan berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118 berhasil dicegat oleh aparat gabungan Polisi dan TNI Angkatan Laut di perairan teritorial Indonesia, Perairan Pulau Nipah.

Kedua kapal tersebut kemudian dibawa ke Pangkalan TNI di Batam pada Rabu (8/7). Pencegatan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan yang diterima oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada Senin (6/7) dan Selasa (7/7) atas dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak buah kapal (ABK) WNI.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap, dari hasil pemeriksaan awal, polisi dan TNI mendapati satu mayat ABK WNI di kapal Lu Huang Yuan Yu 118.

"Saat ini jenazah sudah berada di RS Bhayangkara Batam untuk menjalani proses autopsi," jelas Retno dalam konferensi pers virtual pada Jumat (10/7).

Selain itu, ia juga mengatakan, aparat gabungan juga mendapati dugaan tindak pidana kekerasan dan eksploitasi ABK WNI di kedua kapal tersebut.

Hingga saat ini, Retno mengaku pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut.

Isu eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap ABK WNI di kapal milik perusahaan China saat ini mulai terkuak.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri dan kementerian serta lembaga terkait mendalami pelarungan empat jenazah ABK WNI di kapal ikan Long Xin 639, Long Xin 605, Long Xin 606, dan Tian Yu 8.

Retno juga menjelaskan, Kemlu dan Disdukcapil sudah menerbitkan akta kematian bagi WNI yang menjadi korban untuk mendapatkan hak asuransi.

"Dari segi penegakan hukum, Bareskrim menetapkan tiga tersangka atas (meninggalnya ABK WNI) di Long Xin 629," kata Retno.

Pemerintah juga sudah menyampaikan permintaan kepada Kedutaan Besar China di Jakarta untuk menghadirkan seorang WN China sebagai saksi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA