Sambangi Golkar, Puluhan Pedagang Johar Baru Curhat Tidak Bisa Lagi Berjualan

Di hadapan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, sejumlah pedagang mengeluhkan tidak dapat lagi berdagang di lokasi pasar yang baru saja di renovasi itu.

Mendengar keluh kesah para pedagang tersebut, Baco menduga ada oknum yang sedang bermain. Salah satunya adalah adanya oknum yang memperjualbelikan kios pedagang.

"Jadi hak teman-teman pedagang yang sudah berdagang 20 tahun di situ tidak dikasih, tetapi dijual kepada para pedagang baru," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJakarta, saat ditemui uai melakukan mediasi dengan para pedagang, Senin (6/7).

Selain itu, Baco menduga para pedagang tersebut juga menjadi korban Pungutan Liar (Pungli) dari oknum pasar tersebut.

"Jadi ada yang harusnya kas itu masuk ke Bank DKI yang diberikan pedagang kepada oknum pasar, namun oleh si oknum tidak di setorkan sehingga nama mereka tidak tercatat sebagai pedagang aktif," jelas Baco.

Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta pun mencoba memfasilitasi dan mediasi para pedagang pasar yang merasa dirugikan dengan pihak dari pemda DKI agar persoalan ini segera menemui titik terang.

"Ditengah Covid-19 seperti ini, nasib rakyat Jakarta perlu kita perhatikan, kalau ada tindakan sewenang-wenang dari oknum PNS pasar tentu itu sangat mengecewakan," tegas Sekretaris DPD Partai Golkar DKI itu.

"Ke depan manajemen pasar perlu kita perbaiki. Supaya bisa maksimal dan tidak ada lagi premanisme," tutupnya.

Untuk diketahui, selain Ketua Fraksi Golkar, kedatangan puluhan pedagang Pasar Johar tersebut juga diterima oleh anggota Fraksi lainnya diantaranya Judistira Hermawan, Taufik Azhar, Dimas Raditya dan Jamaludin.