“Protokoler yang singkat tidak terlalu bertele-tele, sehingga masyarakat juga tidak merasa terbebani,†kata Bakri dalam keterangannya, seperti dikutip dalam laman resmi DPR RI, Jumat (3/7).
Sebelumnya ia telah melakukan kunjungan kerja BURT DPR RI ke Bandara Soetta, Tangerang, Banten, pada Kamis lalu. Ia bersama delegasi BURT DPR RI mengapresiasi bahwa kini telah ada layanan tes cepat bagi calon penumpang pesawat yang bisa dilakukan di bandara.
Sebelum ada layanan rapid test di bandara, para calon penumpang harus membawa dokumen hasil rapid test dari rumah sakit dengan biaya mahal.
“Saya termasuk pengguna transportasi udara. Rapid test itu dulu (membuat) orang mikir, ternyata lebih mahal tesnya daripada tiketnya. Alhamdulillah hari ini cuma Rp 200 ribu rapid test-nya mereka sudah bisa terbang. Apalagi sekarang ada maskapai swasta yang menyediakan rapid test tidak lebih dari Rp 100 ribu," ujarnya.
Ia menilai layanan rapid test di bandara sudah dipermudah dan berharap tidak menghilangkan keamanannya.
“Itu yang kita ingatkan kepada pengelola Bandara Soekarno-Hatta hari ini, jangan sampai kemudahan layanan kesehatan itu malah membuat bencana,†tegas Bakri.
Kondisi bandara masih relatif sepi di tengah pandemik. Angkasa Pura II melaporkan, mesti demikian di masa serba sulit ini sudah terlihat ada peningkatan. Saat ini sekitar 35 ribu penumpang per hari. Jika dibandingkan dengan masa normal, memang sangat jauh, biasanya perhari sekitar 200 ribu penumpang.
Bakri mengutarakan harapannya agar adanya perbaikan yang bisa membuat masyarakat bisa kembali menggunakan transportasi udara.
“Kita berharap dengan perbaikan-perbaikan ini mudah-mudahan masyarakat bisa kembali menggunakan transportasi udara," ujar politisi PAN ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.