Dalam kasus ini, tidak hanya satu atau dua kepala desa yang dicatut. Pelaku juga menggunakan sejumlah nomor berbeda dalam melancarkan aksinya.
Modus itu terungkap ketika ada pelaku penipuan menggunakan foto profil kepala desa di aplikasi WhatsApp.
Setelah memakai nomor WA bergambar foto kepala desa, pelaku meminjam uang kepada warga, melalui obrolan chat.
Ketua Paguyuban Kepala Desa Kaliori, Bathi menjelaskan, nominal uang yang dipinjam antara Rp 3-4 juta.
Dilansir
Kantor Berita RMOLJateng, kasus tersebut terbongkar, setelah ada warga menanyakan langsung kepada kepala desa yang kemudian memastikan tidak merasa meminjam uang.
Beruntung, aksi penipuan ini belum sampai memakan korban.
"Pelaku nanya dulu di rekening ada uang nggak, kalau ada ditransfer. Nanti setelah Maghrib dikembalikan cash. Dari tutur gaya bahasanya, orang yang sama. Tapi pelaku mencatut foto sejumlah kepala desa, untuk pinjam uang. Karena warga curiga penipuan, makanya nggak jadi kirim uang,†kata Bathi, Jumat (3/7).
Bathi yang juga Kepala Desa Banggi Petak ini menambahkan, peristiwa tersebut tidak dilaporkan kepada aparat kepolisian.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan jangan mudah percaya, jika ada seseorang berdalih meminjam uang. Sebaiknya dikroscek dulu, agar tidak menjadi korban penipuan.
"Sekarang banyak orang memanfaatkan teknologi untuk menipu, oleh karena itu lebih baik kita hati-hati. Masalah ini sudah kami sampaikan di WA group kepala desa,†imbuhnya.
Menurut Bathi, yang mengherankan adalah kenapa pelaku bisa mempunyai foto profil kepala desa, untuk disalahgunakan. Ia menduga pelaku merupakan orang yang sudah kenal para Kades.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: