Akhyar lebih memilih untuk menggunakan istilah adaptasi kebiasaan baru (AKB). Hal itu diungkapkan Akhyar saat sidang paripurna istimewa peringatan HUT Kota Medan ke-430, di Gedung DPRD Medan, Selasa (30/6).
“Pemkot Medan tidak mau menggunakan istilah
New Normal, tapi Adaptasi Kebiasaan Baru. Kita tidak tahu sampai kapan pandemik ini akan berakhir, makanya kita yang harus menyesuaikan diri,†ujarnya, dilansir
Kantor Berita RMOLSumut.
Dalam menjalankan konsep adaptasi kebiasaan baru, Akhyar mengaku tengah mempersiapkan peraturan walikota (Perwal). Aturan tersebut akan menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan di tengah kondisi pandemik.
Kepada semua pihak, ia mengimbau agar sadar bahwa Covid-19 bukanlah aib, namun penyakit yang harus diobati.
Dalam kesempatan itu, Akhyar juga mengaku siap berdialog dengan berbagai kalangan dalam rangka mengatasi pandemik Covid-19. Bukan hanya itu, ia memastikan bahwa penggunaan anggaran penanganan Covid-19 dilakukan secara transparan.
“Pemkot Medan siap bekerja sama menyampaikan apa yang akan dilakukan, anggaran disiapkan. Kami terbuka berapa anggaran yang dipakai, tidak ada yang ditutupi. Ini amanah dan tanggung jawab bersama,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.