“Pembakaran bendera yang merupakan simbol partai tidak bisa diterima. Tuduhan tidak berdasar. Kami punya agama, dan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,†terang Ketua DPC PDIP Kabupaten Lahat, Samarudin.
Dia justru mempertanyakan ideologi oknum-oknum yang melakukan pembakaran bendera partainya tersebut. “Pancasilanya di mana? Berpancasila atau tidak? Itu yang kami pertanyakan,†kata Samarudin yang akrab disapa Eeng ini.
Eeng menambahkan, PDIP juga ingin ada bukti, apakah benar oknum yang membakar bendera itu adalah penyusup seperti disebutkan para pihak tertentu atau malah bagian dari unjuk rasa.
“Jangan sampai ini ditelikung, bisa jadi cara untuk berkelit dari suatu perbuatan, dalam hal ini pembakaran bendera tersebut,†tukasnya, dilansir
Kantor Berita RMOLSumsel.
Sementara itu, Litran Effendi Gumay, pengurus DPC PDIP Lahat lainnya mengatakan, PDIP selama ini merupakan partai nasionalis dan sangat militan yang selalu kokoh mengawal Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, serta NKRI dan menolak segala bentuk premanisme, tindak kekerasan dalam penyelesaian suatu masalah.
Dia meminta kepada seluruh kader PDIP untuk berdisiplin, dan mengedepankan persaudaraan dan rekonsiliasi.
Di sisi lain, Kapolres Lahat, AKBP Irwansyah menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi atas dukungan dari rekan-rekan PDI Perjuangan Lahat.
“Tentunya dukungan ini akan kami sampaikan kepada atasan, supaya dapat bekerja secara maksimal, mengusut tuntas atas tindakan oknum pembakaran bendera partai saat unjuk rasa itu,†demikian Irwansyah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: