Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PSBB Transisi Masih Dievaluasi, Pemprov DKI Ajak Pelaku Usaha Lakukan Inovasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 30 Juni 2020, 09:31 WIB
PSBB Transisi Masih Dievaluasi, Pemprov DKI Ajak Pelaku Usaha Lakukan Inovasi
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia/Net
rmol news logo Sejumlah aktivitas telah kembali beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I. Apabila dinilai sukses, maka Pemerintah Provonsi DKI Jakarta akan kembali membuka sejumlah sektor lainnya pada PSBB transisi fase II.

Di antaranya kembali membuka gedung pertemuan, bioskop, studio rekaman, rumah produksi film, hiburan malam/diskotek, karaoke, bar, olahraga indoor, dan festival terbuka.

Namun demikian, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, mengakui sektor-sektor ini masih menghadapi dilema untuk menerapkan protokol kesehatan yang pas.

"Saya tidak mau berandai-andai bagaimana fase II. Kita lihat dulu fase I seperti apa, lanjut atau tidak. Tapi kita terus bahas bareng-bareng dengan pelaku usaha, kira-kira solusinya seperti apa," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/6).

Menurut Cucu, inovasi menerapkan protokol kesehatan ini merupakan tantangan bersama pemerintah dan dunia usaha. Pasalnya, beberapa jenis usaha di sektor ini memang tak bisa dipaksa untuk menerapkan protokol kesehatan.

Beberapa contoh yang diungkap Cucu, misalnya bioskop yang apabila dipaksa buka dengan batasan kapasitas tidak bisa balik modal menutup biaya operasional. Sama halnya dengan pameran, yang apabila dipaksa terlaksana dengan social distancing, maka peserta pameran akan terlalu sedikit.

Sementara fasilitas olahraga atau pertunjukan indoor, berisiko besar karena berada dalam ruangan yang memiliki kapasitas. Terlebih dalam hal pertunjukan yang apabila dipaksa menggunakan tempat duduk dengan jarak aman, kapasitasnya terlalu sedikit untuk menutup biaya sewa.

"Masalah inovasi itu kan teknisnya kembali ke pelaku. Kita sendiri dari Dinas juga mempelajari (protokol) dari negara lain. Contoh misalnya diskotek, ini sulit, belum ada contoh (inovasi protokol kesehatannya) sampai sekarang. Di dunia belum ada yang nemu," beber Cucu.

Cucu mengungkap beberapa kemungkinan, seperti mengubah budaya menonton film atau konser musik dari dalam mobil, atau mendorong rekan-rekan Wedding Organizer untuk menggelar acara yang lebih kompak.

"Misalnya untuk yang pernikahan, yang biasanya ada pakem-pakem seperti makan di tempat, misalnya inovasinya dari pengelola, besek aja lah, kayak orang selametan. Ini kan inovasi juga," jelasnya.

Untuk itu, sembari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 mempersiapkan evaluasi PSBB masa transisi Fase I, Cucu menegaskan, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan para pelaku usaha, serta menentukan kebijakan pembatasan apa yang paling pas untuk diterapkan di bidang tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA