Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Verifikasi Calon Perseorangan, KPU Sidoarjo Gelar Rapid Test Bagi 1.047 PPS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 19:16 WIB
Jelang Verifikasi Calon Perseorangan, KPU Sidoarjo Gelar Rapid Test Bagi 1.047 PPS
Proses rapid test bagi ribuan PPS di Sidoarjo, Jatim/RMOLJatim
rmol news logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo menggelar rapid test massal untuk 1.047 Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 mendatang.

Ribuan PPS itu menjalani rapid test di 5 Rumah Sakit Umum (RSU) berbeda-beda. Labgkah itu sebagai upaya pencegahan penularan virus corona baru (Covid-19).

Kelima rumah sakit yang dijadikan lokasi rapid test itu, diantaranya RSUD Sidoarjo, RS Mitra Keluarga Waru, RS Siti Khotidjah Sepanjang, RS Anwar Medika Balongbendo dan RS Arofah Anwar Medika Sukodono.

“Rapid test ini sebagai persiapan akhir menjelang pelaksanaan tahapan verifikasi faktual (Verfak) terhadap pendukung pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sidoarjo dari jalur perseorangan (independen) Agung Sudiyono dan Sugeng,” terang Ketua KPU Sidoarjo, M Iskak, Sabtu (27/6) seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim.

Iskak memaparkan rapid test massal ini diikuti 1.047 anggota PPS yang tersebar di 349 desa dan kelurahan di Sidoarjo. Menurutnya, untuk menghindari terjadinya kerumunan PPS, rapid test dibagi di lima Fasilitas Kesehatan (Fakses) atau rumah sakit itu.

“Setelah kondisi kesehatan dipastikan baik atau tidak terindikasi terpapar virus Corona, mereka (PPS) baru bisa menjalankan tugas melaksanakan verfak itu. Rapid test ini bertujuan memberi rasa aman dan nyaman bagi warga Sidoarjo yang nanti akan dikunjungi PPS dan Panitia Pengawas Pemilu,” imbuhnya.

Rencananya, kata Iskak para PPS yang melaksanakan Verfak bakal dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) standar Covid-19. Beberapa perlengkapan itu antara lain, menggunakan masker, face shield dan sarung tangan.

Upaya ini untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penularan penyakit termasuk Covid-19. Sedangkan biaya pembelian APD dan rapid test seluruhnya menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.

“Sudah ada surat dari KPU Pusat yang memperbolehkan penggunaan anggaran yang sudah ditransfer. Jadi sampai sekarang dana yang sudah masuk untuk penambahan biaya Pilkada Rp 7,6 miliar dari Rp 30 miliar yang diajukan,” tegas Iskak.

Proses verifikasi faktual sendiri, rencananya dimulai Senin (29/6) hingga 14 hari ke depan. Setelah itu baru rekapitulasi total jumlah dukungan riil yang dimiliki pasangan Agung Sudiyono dan Sugeng.

“Pasangan independen ini mendapat kesempatan untuk memperbaiki (menambah) jumlah dukungan yang kurang dari batasan 90.843 orang. Kekurangannya akan dikalikan dua. Itu yang harus dipenuhi agar lolos dari jalur perseorangan,” ungkapnya.

Sekretaris KPU Sidoarjo, Sulaiman menegaskan rapid test untuk seluruh PPS ini, mudah-mudahan hasilnya negatif.

“Karena kalau hasil rapid test reaktif, kami juga merasa bingung mencari penggantinya. Saya berharap semua bisa PPS mengikuti rapid test ini,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA